Untuk lagu berbahasa Indonesia sih, mudah aja, lha wong orang Indonesia. Tapi, lain soal untuk lagu-lagu berbahasa Inggris. Ish ish, susah banget mencerna liriknya, di telinga ini kedengerannya hanya waswiswusweswos aja, jadi awikwok banget kan perasaan ini.
Saat itu belum ada yang namanya majalah musik MBS, jadi program radio membahas lirik lagu ini membuat hati senang bukan kepalang.
Ya, di salah satu radio anak muda ada program tentang menulis lirik lagu barat yang tengah ngehits. Jadi, Mas Penyiar yang suaranya merdu mendayu itu mendiktekan kata per-kata dari lagu yang sedang dibahas.
Dari acara inilah saya jadi punya setidaknya 4 buku lirik lagu mbarat, hahaha.
Kirim-kirim lagu juga pernah saya jabani. Dulu sih sering kirim lagunya di radio GMR alias Generasi Muda Radio yang menyiarkan segala sesuatu berbau-bau rock. Diabsen lah nama-nama teman dan gebetan, gak peduli mereka dengerin atau enggak, yang penting lagu diputar dan sudah nyenggol-nyenggol teman.
Dari GMR lah, saya mengenal banyak sekali band rock Indonesia dan luar negeri, dari yang indie sampai yang telah bernaung di label besar.
Zaman itu, saya juga pendengar setia acara ngocolnya Padhyangan di radio Oz. Wahaha, mereka ini pengocok perut nomor wahid. Saking ga mau ketinggalannya, bila gak sempat mendengarkan mereka, saya minta kakak untuk merekamnya.
Nah, saat kuliah, salah satu acara radio yang kerap didengarkan bersama-sama teman kosan adalah kisah horor di radio Ardan.Â
Dahlah, ini mah bikin merinding disko, apalagi bila lokasi yang dibahas gak jauh-jauh amat. Menurut saya, penyiar kisah horor ini top banget, bisa menyuarakan keseraman melalui suaranya pun musik latarnya.
Selain menyiarkan acara-acara hiburan, beberapa stasiun radio pun kerap mengadakan kuis yang disponsori oleh perusahaan-perusahaan tertentu.Â