Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Beberapa Komposisi Musik Klasik Ini Terbukti Membuat Jatuh Hati

1 Februari 2022   15:57 Diperbarui: 1 Februari 2022   16:30 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www.rte.ie

Memiliki teman yang berbeda selera musik itu sangat menarik.  Ya, di antara teman-teman yang menyukai musik rock, punk, pop, reggae, dan ska, ada nyempil satu orang yang gandrung akan musik klasik.  

Kebetulan, dulu, tempat kos teman saya itu menjadi semacam base camp bila ada jam kuliah kosong atau perkuliahan telah berakhir namun belum ingin pulang.  

Nah, di saat nangkring manis itulah biasanya ia menyalakan tape mobil yang diubah menjadi tape meja dengan memasang lagu-lagu klasik dari beberapa kaset yang ia miliki.

Saya, yang tadinya gak tertarik mendengarkan musik klasik karena gak terlalu suka dengan musik tanpa kata-kata dan berdurasi panjang mendadak berubah haluan.  Musik klasik itu ternyata menenangkan, terbukti saat sakit gigi dan patah hati, ish ish ish.

Secara garis besar musik klasik barat dibagi menjadi 4 periode.


1.  Era Barok.  

Era ini terbentang antara tahun 1600 - 1750 yang di dalamnya tercatat nama komposer-komposer besar seperti Bach, Vivaldi, Francesca Caccini, Handel, dan Purcell.

Nah, salah satu elemen kunci dalam musik era Barok ini adalah harpsichord yaitu piano yang suaranya dihasilkan oleh senar yang dipetik.  Selain piano kuno tersebut, era Barok merupakan tempat di mana alat-alat musik tak umum digunakan seperti sakbut dan hurdy-gurdy.

Era ini pun memperkenalkan gaya musik berupa concerto, sonata, dan opera dengan banyak improvisasi.

2.  Era Klasik.
Era ini ada antara tahun 1750-1830 dengan komponis-komponis handal sekelas Haydn, Mozart, Beethoven, dan Schubert.

Di era ini harpsichord digantikan dengan piano dan tidak lagi menjadi dasar komponen musik orkestra.  Orkestra klasik selanjutnya lebih dikenal dengan susunan alat musik seperti seruling, obo, klarinet, horn, dan terompet yang bergabung dengan alat musik string alias senar.

Gaya sonata dan simfoni berkembang bersama bentuk kwartet gesek dengan konser instrumental solo yang mulai populer.  Namun demikian, bentuk simfoni concerto masih diperjuangkan oleh Mozart.

Beethoven berada di dua kaki yaitu era klasik dan romantis karena gaya bermusiknya mulai berubah tak lagi sama dengan gurunya Haydn.

3.  Era Romantis.
Tahun 1830 sampai 1900 menjadi tahun-tahun era romantis.  Komponis yang berada di era ini adalah Beethoven, Brahms, Carl Maria von Weber, Tchaikovsky, Chopin, Dvorak, Robert dan Clara Schumann.

Di era ini, para komponis mulai banyak menulis musik bentuk baru seperti puisi simfoni, noctures, dan arabesque.  Mereka banyak bereksperimen dan mulai menentang genre.

Orkestra mulai berkembang pesat dengan 120 pemain alat musik di dalamnya. Suara yang dihasilkan oleh orkestra simfoni lebih kaya dari sebelumnya.  Para komponis era romantis mulai membuat musik dengan cerita atau latar misalnya tentang penggambaran pedesaan dan tanah airnya.

4.  Abad ke-20 dan seterusnya.
Musik klasik pada era ini terpecah menjadi banyak genre karena terpengaruh dengan keadaan politik dunia.

Politik global abad ke-20 di Eropa membuat keluaran musik para komponis harus mengikuti keinginan rezim yang tengah berkuasa seperti halnya rezim Nazi dan Soviet, bila tidak mereka akan dimasukan ke dalam daftar hitam.

Abad 20 diramaikan oleh komponis-komponis handal seperti Mahler, Strauss, Sibelius, dan Debussy.

Menjelang abad ke-21, musik komposer yang terkenal dengan komposisinya untuk film dan video game adalah Hans Zimmer, John Williams, dan Nobuo Uematsu.

Nah, dari sekian banyak komposisi musik klasik yang judulnya kadang bikin keriting mata, ada beberapa yang telah membuat saya jatuh hati.  

Air on the G-String - Johann Sebastian Bach.

Air on the G-string merupakan sebutan untuk gerakan yang bila ditransposisikan di C mayor, seluruh bagian biola pertama hanya dapat dimainkan di senar G.  Pemain biola Jerman abad 19, August Wilhelm melakukan ini dalam transkripsi karyanya untuk biola dan piano.

Aransemen Air on the G-Strings sangat pas bila dimainkan dalam acara pernikahan karena menggunakan kombinasi tradisional dari biola dan piano. Melodinya yang bertempo lambat terdengar sangat anggun.

The Toccata and Fugue in D minor menjadi komposisi kedua dari Bach yang saya sukai.  Suara organ pipes terdengar menyeramkan, tak heran komposisi ini muncul di film-film seperti The Black Cat', 'Dr. Jekyll and Mr. Hyde', dan  'Doctor Who'.

Four Seasons - Antonio Vivaldi.

Four Seasons (Le quattro stagioni) terdiri dari empat konser yaitu Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur, dan Musim Dingin, masing-masing dalam bentuk berbeda yang berisi tiga gerakan dengan tempo cepat-lambat-cepat.

Komposisi "Winter" dapat ditemukan di film animasi "Frozen" dan film aksinya Keanu Reeves "John Wick 3."

Vivaldi digadang-gadang menjadi yang terjenius di antara para komponis era Barok dengan karya-karya yang memancarkan kesempurnaan format opera dan konserto Italia abad ke-17.

"The Four Seasons" menjadi puncak musik klasik bersama "5th Symphony" karya Beethoven dengan keagungan bebunyian yang sangat murni.

Fur Elise - Ludwig van Beethoven.

Komposisi ini sangat populer, di mana setiap guru piano selalu mengajarkan bagian pertamanya pada para siswa pemula.  Bagian depan "Fur Elise" menjadi komposisi satu-satunya yang bisa saya mainkan dan selebihnya suruh main sendiri itu keyboard, auto pilot, heuheu.

Draft Fur Elise hilang selama 50 tahun dan ditemukan oleh seorang ahli musik lalu menerbitkannya pada tahun 1867 setelah kematian Beethoven.  Sayangnya draft asli itu kemudian hilang lagi dan tidak pernah ditemukan.

Kabarnya, Elise dalam komposisi tersebut adalah Therese Malfatti, seorang wanita yang telah membuat hati Beethoven hancur berkeping-keping.

Symphony No.5 in C minor menjadi komposisi kedua yang sangat populer dengan tema perjuangan nan heroik.  Sang komponis pun mengungkapkan bahwa "Fifth Symphony" adalah suara takdir yang mengetuk pintu, oleh karena itu komposisi ini kerap disebut sebagai "Symphony of Fate."

Eine Kleine Nachtmusik - Wolfgang Amadeus Mozart.

Mozart merupakan komponis urutan teratas dalam membuka jalan untuk sebuah serenade yang merdu.

Serenade merupakan karya lagu yang tenang dan ringan, tumbuh antara era klasik dan romantis.  

Eine Kleine Nachtmusik (Serenade No. 13 di G mayor) merupakan serenade paling terkenal yang ditulis oleh Mozart yang ia ciptakan untuk opera "Don Giovanni."

Serenade - Franz Schubert.

Serenade atau Standchen diterbitkan beberapa bulan setelah kematian Schubert. Komposisi ini berkisah tentang seseorang yang ingin dicintai oleh orang lain.  Ada kerinduan dan harapan yang sangat melankolis.

Komposer asal Austria ini menulis "Serenade" pada tahun 1826 setelah berjalan-jalan dengan beberapa teman saat musim panas yang panjang.  Komposisi ini sangat menghanyutkan lahir bathin.

Etude Ops. 10 No.3 (Tristesse) - Frederic Chopin.

Etude dalam bahasa Perancis awalnya merupakan latihan teknis kemudian menjadi komposisi lengkap dan dapat dipahami yang mengeksplorasi masalah teknis tertentu dengan cara pemuasan secara estetis.

Sebelum adanya Chopin, piano etude hanyalah bagian fungsional sederhana dari karakter pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan pianistik dari latihan yang paling sederhana sampai rumit.

Namun, Chopin telah mengubah etude menjadi karya yang jenius, bahkan sejak usianya masih 19 tahun.  Salah satu inspirator Chopin dalam menciptakan komposisi ini adalah pemain biola virtuoso, Niccolo Paganini.  Selama rentang waktu 11 tahun, Chopin telah menulis 27 etude dengan yang paling menonjol di Ops. 10 dan 25.

Etude merupakan karya-karya Chopin yang puitis, brilian, dan visioner.

Selain Etude, Chopin pun menciptakan Nocturne Ops.9 No.2 nan tenang dan lembut yang menggambarkan suasana malam romantis. Bentuk komposisi nocturne ini diciptakan oleh komposer Irlandia, John Field pada tahun 1814 dan mencapai puncaknya di tangan Chopin.  

Swan Lake - Pyotr Ilyich Tchaivosky.

Komposisi "Swan Lake" yang sangat megah ini tercipta dari sebuah undangan dari Vladimir Begichev kepada Tchaivosky untuk menggubah musik balet yang akan dipentaskan oleh Teater Kekaisaran Moskow di Bolshoi pada tanggal 4 Maret 1877.  

Sang komponis pun menciptakan karya tari dongeng satu babak yang ia tulis untuk anak-anak saudara perempuannya, Alexandra Davydova, dan memberi judul "Swan Lake."

Nah, bila mendengarkan lagu tema Harry Potter yang berjudul "Hedwig's Theme" pasti yang muncul di kepala adalah "Swan Lake" ini.  Ya, Harry Potter memang selalu dikaitkan dengan balet Tchaikovsky, The Nutcracker yang membangkitkan mimpi ke tempat yang ingin kita tuju sambil mengenali bahaya yang mungkin saja menunggu.

Symphony No. 9 (From the New World) - Antonin Dvorak.

Simfoni ini ada untuk membuktikan teori penggunaan elemen musik Afrika dan penduduk asli Amerika sebagai dasar untuk sekolah komposisi Amerika yang kenyataannya tidak ada ketika komponis asal Ceko itu berada di Amerika.

Karakteristik dari Symphony No.9 ini adalah yang pertama terkenal di E minor dengan frasa yang mengumumkan dan responsif. Yang kedua transformasi G minor bagai Polka- Ceko. Sedangkan yang ketiga merupakan eksposisi di G mayor dikenal mirip dengan spiritual Afrika-Amerika "Swing Low, Sweet Chariot".

Dimainkan pertama kali di Carnegie Hall, New York, Amerika Serikat pada tahun 1893 dan  menjadikan komposisi ini sebagai simfoni yang paling dikenal dan dicintai sepanjang masa.

Clair de Lune - Claude Debussy.

Lagu ini ditulis untuk piano solo yang cukup sederhana.  Clair de Lune yang berarti cahaya bulan, ditulis oleh komponis asal Perancis ini pada tahun 1890 ketika ia baru saja menginjak usia 28 tahun.  Namun demikian, karya hebat ini baru diterbitkan 15 tahun kemudian.

Clair de Lune merupakan bagian dari karya empat gerakan Suite Bergamasque-nya Debussy.  Judulnya sendiri diambil dari karya puisi penyair Perancis Paul Verlaine yang menggambarkan jiwa sebagai tempat yang penuh dengan musik berkunci minor di mana burung-burung bernyanyi karena cahaya bulan yang indah dan gloomy.

Komposisi ini muncul di film saga "Twilight" yang dibintangi Robert Pattinson dan Kristen Stewart.

Di titik tertentu, musik klasik dianggap lebih unggul daripada musik populer karena memiliki potensi ekspresif yang lebih besar.  Hal ini berasal dari sumber daya harmoniknya yang juga besar.

Selain itu, melodi klasik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki frasa berulang yang panjang serta lebih menantang untuk ditampilkan.

Di luar itu, musik klasik diketahui memberi manfaat kesehatan bagi para penikmatnya seperti halnya dapat menurunkan tensi darah, penghilang rasa sakit alami, mengurangi stres, dan membantu meningkatkan kualitas tidur.

Jadi, tunggu apa lagi.  Pasang pelantang telinga dan mulai nikmati komposisi klasik nan menawan dari para komponis jenius ini!

Sekian.

Referensi bacaan : classicfm, bach.org, blog.prepscholar, conollymusic, liveabout, dw.com, musicroom, rwb.org, simonandschuster.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun