Di era ini harpsichord digantikan dengan piano dan tidak lagi menjadi dasar komponen musik orkestra. Â Orkestra klasik selanjutnya lebih dikenal dengan susunan alat musik seperti seruling, obo, klarinet, horn, dan terompet yang bergabung dengan alat musik string alias senar.
Gaya sonata dan simfoni berkembang bersama bentuk kwartet gesek dengan konser instrumental solo yang mulai populer. Â Namun demikian, bentuk simfoni concerto masih diperjuangkan oleh Mozart.
Beethoven berada di dua kaki yaitu era klasik dan romantis karena gaya bermusiknya mulai berubah tak lagi sama dengan gurunya Haydn.
3. Â Era Romantis.
Tahun 1830 sampai 1900 menjadi tahun-tahun era romantis. Â Komponis yang berada di era ini adalah Beethoven, Brahms, Carl Maria von Weber, Tchaikovsky, Chopin, Dvorak, Robert dan Clara Schumann.
Di era ini, para komponis mulai banyak menulis musik bentuk baru seperti puisi simfoni, noctures, dan arabesque. Â Mereka banyak bereksperimen dan mulai menentang genre.
Orkestra mulai berkembang pesat dengan 120 pemain alat musik di dalamnya. Suara yang dihasilkan oleh orkestra simfoni lebih kaya dari sebelumnya. Â Para komponis era romantis mulai membuat musik dengan cerita atau latar misalnya tentang penggambaran pedesaan dan tanah airnya.
4. Â Abad ke-20 dan seterusnya.
Musik klasik pada era ini terpecah menjadi banyak genre karena terpengaruh dengan keadaan politik dunia.
Politik global abad ke-20 di Eropa membuat keluaran musik para komponis harus mengikuti keinginan rezim yang tengah berkuasa seperti halnya rezim Nazi dan Soviet, bila tidak mereka akan dimasukan ke dalam daftar hitam.
Abad 20 diramaikan oleh komponis-komponis handal seperti Mahler, Strauss, Sibelius, dan Debussy.
Menjelang abad ke-21, musik komposer yang terkenal dengan komposisinya untuk film dan video game adalah Hans Zimmer, John Williams, dan Nobuo Uematsu.
Nah, dari sekian banyak komposisi musik klasik yang judulnya kadang bikin keriting mata, ada beberapa yang telah membuat saya jatuh hati. Â