Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Merayakan 27 Tahun "Vitalogy" Album Pearl Jam yang Lahir di Tengah Masa Krisis

8 Desember 2021   20:41 Diperbarui: 9 Desember 2021   09:34 3053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau mendengar lagu Pearl Jam berhias suara arkodeon? Ada "Bugs" di sini! Tak diragukan lagi, Eddie Vedder adalah musisi jenius yang bisa memadukan alat musik apa saja dengan suara baritonnya. "Bugs" terdengar aneh dan komedi, itulah mengapa saya menyukainya.

Dalam "Satan's Bed" sesi drum diambil oleh Jimmy Shoaf, teknisinya Abbruzzese karena sang drummer tengah operasi amandel. Lagu ini berbicara tentang godaan ketenaran.

Sejak terakhir konser di tahun 1996 "Satan's Bed" tidak dibawakan dalam konser mereka dan baru pada tahun 2003 Pearl Jam memasukan kembali dalam song list konsernya dengan Vedder membuat banyak kesalahan karena gagal mengingat liriknya.

Tiba saatnya menikmati nomor favorit semua orang dalam album ini yaitu "Better Man." Lagu yang menjadi nomor #1 di Billboard Mainstream Rock Tracks Chart selama 8 minggu ini ditulis saat Eddie Vedder masih remaja.

Selanjutnya ada lagu tanpa kata-kata yang bertajuk "Aye Davanita."Ya, sebuah lagu tak harus memuat kata-kata untuk menjadi asyik didengar. Eh, sebenarnya ada sih, satu line saja yaitu "Aye Davanita."

Gelap dan suram muncul dalam nomor balad "Immortality." Ada yang menghubungkan lagu ini dengan kematian Kurt Cobain, namun Vedder sendiri mengatakan bahwa di album itu tidak ada satu pun lagu yang ditulis langsung tentang Cobain, karena ia tidak ingin mengeksploitasi kematian rekan sejawatnya itu.

"Vitalogy" ditutup oleh lagu berjudul panjang "Hey Foxymophandlemama, That's Me" yang juga dikenal dengan "Stupid Mop." Di nomor ini, drum telah diambil alih oleh Jack Irons. Suara-suara dalam lagu ini berasal dari pasien di rumah sakit jiwa, tabuhan drum Irons yang unik dan eksperimental membuat nomor ini terasa begitu menakutkan.

Hebatnya di antara semua masalah yang terjadi, "Vitalogy" dapat hadir sebagai album yang paling orisinil dan tanpa kompromi bahkan telah diganjar 5 kali sertifikat platinum oleh RIAA.

"Vitalogy" adalah tentang sebuah band yang mencoba untuk tetap bersama ketika beberapa hal di sekitarnya nyaris hancur. Saya senang dapat menikmati muatan eksperimentalnya, bahkan hingga kini.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun