Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pempek Dos ala Farah Quinn, Tekstur Lembut Rasa Yahud

31 Agustus 2021   08:26 Diperbarui: 1 September 2021   09:35 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pempek Dos|Dokumen Pribadi

Tersebutlah seorang penjual ikan laut yang setiap saya ke pasar dan ada ikan tenggiri bergeletakan di lapaknya langsung gercep berteriak "Teh, ada ikan tenggiri!"

Ya, di pasar dekat rumah, ikan tenggiri tak selalu ada, jadi begitu ada saya pun langsung menyambutnya dengan riang gembira. Ikan ini biasanya saya buat otak-otak, siomay, ataupun pempek.

Dulu saya kerap nodong teman yang mudik ke Palembang.  Saat ia balik ke kosan, satu dus pempek asli Palembang pun langsung ludes dikerubuti bersama teman-teman. Senang hati ini karena dulu pempek itu termasuk barang langka.  Maklum lah ya zaman kuda gigit sandal, belum banyak orang yang jualan pempek.  Bila pun ada pasti bentuknya kapal selam, mending kalo kapal selamnya dikomandani oleh Gerard Butler, jadi semangat kita, haik, fighting!!

Pempek ini adalah salah satu makanan favorit keluarga, tak ayal saya telah menjajah banyak penjual pempek di Bandung dari yang KW sampai yang asli.  Pernah pula mengimpor dari Palembang langsung via teman.  Kalau zaman sekarang sih gampang lah ya bila menginginkan makanan khas daerah lain karena dunia sudah dapat dilipat, heuheu.

Di Bandung banyak penjual pempek yang enak dan lezat seperti pempek Rama, pempek KP, dan tentu saja langganan saya, Pempek Dakocan.

Saya rasa tiga olahan pempek ini rasanya sangat cucok di lidah, baik pempeknya maupun cukonya.  Bila sudah bertemu dengan pempek biasanya suka kalap, tak berpikir panjang satu keresek pempek pun langsung dibawa pulang.

Pempek merupakan olahan makanan khas dari Palembang Sumatera Selatan, berbahan tepung sagu dan ikan.  Ikan yang digunakan biasanya adalah tenggiri atau gabus, namun kini banyak pempek berbahan ikan lain seperti patin, lele, bahkan teri.

Pempek disajikan dengan kuah cuko yang terbuat dari gula merah dan asam jawa.  Adapun pendampingnya adalah timun, soun, atau mie kuning.  Taburan bubuk ebi dapat menjadi pelengkap sajian ini. 

Kabarnya olahan pempek dibawa oleh para imigran Tiongkok sejak abad ke-16 di masa pemerintahan Sultan Badaruddin II dari kerajaan Palembang Darussalam.  Di masa itu pempek disebut kelesan.  Nah, kelesan ini mulai banyak dijual oleh orang keturunan Tionghoa pada sekitar tahun 1916-an.  Nama pempek sendiri berasal dari nama panggilan penjual kelesan yang kerap disapa "Pek, empek ....", hal ini pun lama-lama menjadi nama makanan yang mereka jajakan.

Pempek memiliki banyak jenis di antaranya kapal selam, lenggang, lenjer, pistel, kulit, keriting, tahu, adaan, dan panggang (tunu). Eits, tunggu dulu ada yang ketinggalan yaitu pempek dos.  Ya, pempek dos ini tidak memakai ikan sodara-sodara, namun rasanya tetap enak dan mengharukan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun