Namun memegang teguh dua prinsip ekonomi yang berkata, "dengan modal sekecil kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu" dan "dengan modal tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar besarnya."Â
Berbagai macam tanaman di pekarangan rumah saya itu bermodal minim sehingga hasil yang didapat pun sifatnya tertentu, ya lumayan lah dapat menyelamatkan saya dan para tetangga kala membutuhkan.
Nah, bila tanaman yang ada di pekarangan depan dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa perawatan ekstra, maka yang ada di pot sedikit berbeda, harus ada yang disiapkan seperti:
- Pot, beli yang murah, meriah, dan awet (monmaap maruk). Biasanya pot plastik hasil daur ulang dengan model sederhana enggak njlimet bagaikan loyang Bavaria. Selain pot, talang air PVC dan ember plastik bekas pun dapat dimanfaatkan.
- Tanah lembang. Ini penting karena pot kan harus diisi tanah. Di daerah saya, tanah yang terkenal cucok untuk bertanam adalah tanah lembang. Untuk mendapatkannya, enggal usah hiking ke Jayagiri, masuk Goa Belanda dan Jepang, atau mengamati bintang di Bosscha dulu. Oh tentu saja tidak, tapi cukup membeli di tukang tanaman dengan harga 5 ribu per karungnya.
- Pupuk kompos. Pupuk ini bisa dibeli dengan harga 14 ribu per 5 kilo atau apabila ingin gratisan, ya tinggal buat sendiri aja dari sisa-sisa sampah organik dapur.
- Pupuk kandang atau kotoran embek. Nah, kalo ini sih mending beli aja yang siap pakai gitu harganya 25 ribu per 5 kilonya.
- Peralatan menanam, seperti cangkul kecil dan sekop kecil yang harganya sekitaran 15 ribuan.
Setelah semua perlengkapan ada, saatnya bertanam. Bibit tanaman dalam pot didapat dari berbagai macam cara, seperti:
Cabai
Tanaman cabai ini hasil limbah dapur. Biasanya bila beli cabai di pasar selalu saja ada yang busuk. Nah dari pada dibuang ke tempat sampah, mending di buang ke pot yang sudah diisi tanah plus pupuk.Â
Beberapa kali menanam cabai versi begini hasilnya lumayan juga buat bikin sambal terasi.
Sama dengan cabai, pohon tomat ini hasil lemparan tiga angka limbah dapur. Tomat yang dihasilkan biasanya kecil-kecil tapi, lumayan buat bikin sambel atau bahan tambahan sayur bening.
Nah, kalau kunyit dan jahe ditanam dari rimpangnya. Dua bumbu dapur ini jarang digunakan, jadi bila beli banyak di pasar hasilnya pada bertunas dengan sendirinya.Â