Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rumpelstiltskin, Ilustrasinya Membuat Jatuh Hati pada Pandangan Pertama

19 Mei 2021   13:46 Diperbarui: 19 Mei 2021   14:25 4920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pinterest/tales/memphis

Belum lama ini seorang teman yang lama tak bersua terkekeh ketika melihat saya menangkringkan kacamata plus saat membaca. "Dah tuwir mah gitu lah, mata dah gak bisa diajak kompromi," begitu katanya.  

Yak, selain plus mata saya juga minus dan silindris, kumplit bagai martabak telor istimewa.  Saya meng-cover minus dengan lensa kontak dan memakai kacamata plus ketika harus membaca jarak dekat.  Silindrisnya sendiri sih gak dicover oleh apapun, yah, biarlah, bukankah jalan tak selamanya lurus, hyung?

"Makanya dulu itu jangan banyak baca buku di kegelapan." Begitu nasehatnya. Yakali baca di gua, ah ya sudahlah, terlanjur, sekarang mah terima saja dengan lapang dada.

Salah satu hobi saya memang membaca, dari saat tahu bahwa Wati adalah kakaknya Budi, dan Iwan adalah adiknya Budi dan Wati. Biasanya buku-buku yang saya baca dapat pemberian dari saudara atau dibelikan Bapak. Buku bekas sih tapi masih sangat layak dibaca.

Nah, ada buku cerita yang paling berkesan judulnya "Rumpelstiltskin."  Belibet banget ini judul, lidah sampai dibikin mlintir. Buku ini di dapat Bapak dari keponakannya bersama beberapa komik dan majalah.

Saya terpesona pada pandangan pertama dengan ilustrasinya yang bagus sekali.  Gambarnya halus, warnanya cerah, membuai dalam setiap kedipan mata. Setelah dibaca, ceritanya lumayan menarik dengan barisan huruf yang sangat indah.  Saya tidak tahu buku itu diterbitkan oleh siapa, maklum lah ya saat itu masih unyuk-unyuk, gak terlalu notice dengan hal-hal seperti itu.

Rumpelstiltskin adalah sebuah dongeng yang datang dari negerinya Om Jurgen Klinsmann dan masuk dalam kumpulan dongeng Brothers Grimm.   Kisahnya sendiri tentang seorang kurcaci yang menyelamatkan seorang gadis dengan cara memintal jerami menjadi emas. 

Iyak, ayah si gadis tak bisa membayar pajak oleh karena itu menawarkan putrinya kepada sang raja untuk dinikahi dengan bualan super mambo jambo yaitu dapat memintal jerami menjadi emas.

Sang kurcaci yang tiba-tiba muncul bagai boggarts di dunia Harry Potter itu pun bersedia menolong namun mengajukan persyaratan.  Syarat terberat adalah menukar keahliannya dengan anak pertama dari sang gadis dan raja kelak. Si kurcaci setuju untuk membatalkan syarat penukaran itu bila gadis yang terperangkap dalam ketidakberdayaan akibat mulut besar ayahnya itu dapat menebak namanya.

Sebagai dongeng yang diceritakan secara turun-temurun dari ribuan tahun yang lalu Rumpelstiltskin memiliki beberapa versi kisah namun tak berpengaruh dengan inti ceritanya.  

Pola cerita Rumpelstiltskin pun muncul di banyak budaya seperti Inggris, Irlandia, Hungaria, Skotlandia, Arab, Islandia, Rusia, Jepang, dan Perancis.

Bila membaca kisah ini saat sudah berangkat tuwir eh dewasa, ternyata dapat menimbulkan sesuatu yang menggelitik di jiwa yang bebas ini, cie.

Mengapa? Karena bila ditilik-tilik sambil jungkir balik, dongeng ini bisa menimbulkan rasa ingin "ta' hih" terutama di bagian sang gadis yang mau saja dinikahi raja nan tamak yang pernah mengancam akan menghukumnya bila tidak berhasil memintal jerami menjadi emas. Nah kan bikin emosai jiwa.

Namun nyatanya, Rumpelstiltskin adalah dongeng sebelum tidur untuk anak-anak dengan bahasa yang gak ndakik-ndakik.  Seperti halnya kisah-kisah pengantar tidur untuk anak-anak, selalu ada pesan moral yang terkandung di dalamnya yaitu jangan terlalu mudah mengucap janji dan menguar kebohongan karena akan merugikan di kemudian hari.  

Kisah Rumpelstiltskin kini sudah tersebar di mana-mana baik dalam bentuk buku fisik atau elektronik sedangkan buku milik saya sendiri kini tak tahu rimbanya.  Kalau dipikir-pikir sedih juga sih buku sebagus itu bisa hilang saat pindahan, namun satu hal yang pasti bahwa kenangan akannya tak kan pernah menghilang begitu saja.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun