Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Tindik Tubuh (Body Piercing), dari Ritual Pengorbanan sampai Menjadi Tren yang Kekinian

29 April 2021   09:24 Diperbarui: 30 April 2021   11:29 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tindik sebagai tren. Sumber: Parapuan via Kompas.com

Nah, di India cincin digunakan di lubang hidung wanita bagian kiri yang diyakini dapat mengurangi rasa sakit ketika menstruasi atau melahirkan karena sisi kiri ini dikaitkan dengan organ reproduksi. Cincin di hidung ini merupakan simbol status pernikahan seorang wanita.

Wanita India dengan cincin di hidungnya. (Ilustrasi : India Awesome)
Wanita India dengan cincin di hidungnya. (Ilustrasi : India Awesome)

Suku Asmat menjalankan praktik tindik pembatas hidung atau septum dengan tujuan memberi fitur galak pada wajah prajurit-prajuritnya. Biasanya tindikan di septum ini diisi oleh tulang kaki babi atau tulang paha musuh, oh ya ampyun.  Akan halnya suku Aborigin, menindik hidung bertujuan untuk meratakan hidung agar terlihat lebih indah.

Suku Aztec dan Maya memasang batu giok atau batangan emas di septum mereka sebagai penghormatan kepada dewa air dan matahari.  Nah, kedua suku ini selain menindik hidung mereka pun menindik lidah sebagai ritual pengorbanan sekaligus meningkatkan aliran darah.

Lidah minggir, saatnya bibir yang ditindik, hal ini merupakan salah satu budaya suku Dogon dan Nuba di Afrika. Di budaya lain, tindik bibir merupakan bagian dari ritual pernikahan. Para wanita yang memasuki jenjang pernikahan memakai pelat di bibir, semakin besar ukurannya semakin berada calon suaminya.

Tak hanya bagian tubuh atas saja yang dapat dihiasi oleh tindikan namun bagian tubuh bawah pun tak terkecuali.  Tindik pusar telah ada sejak zaman Firaun yang mana hanya sang Lord-lah yang boleh ditindik di bagian tersebut.  Bila ada rakyat jelata yang berani menindik pusarnya maka hukuman akan menantinya.

Namun ribuan tahun kemudian tindik pusar melesat menjadi sebuah tren yang tak kalah dengan bagian tubuh lainnya. Super model Amerika Christy Turlington memamerkan tindikan pusarnya ketika berlenggak-lenggok di cat walk pada tahun 1993 silam.  Dari sanalah mulai banyak yang mengikuti jejaknya termasuk teman sejawatnya Naomi Campbell, dan pelantun "Like A Virgin," Madonna.

Tindik pusar tentulah tak seaneh tindik puting, ye kan? Nyatanya tindik di bagian ini sudah eksis sejak jaman baheula.  Para pria Roma kuno menindik puting mereka sebagai simbol kejantanan dan persahabatan dengan pria lain.

Bagaimana dengan wanita? Tindik puting dipopulerkan oleh Ratu Isabella dari Perancis pada pertengahan abad ke-14.  Ia memperkenalkan gaun dengan garis leher yang sangat rendah bahkan sampai ke pusar sehingga dadanya terekspos. Tindik inilah yang akhirnya menjadi tempat perhiasan yang cucok meong dengan gaunnya.  

Tindik yang lebih ekstrem dari tindik puting adalah tindik genital. Iyak, tindik ini sudah dikenal oleh para pria Yunani kuno. Mereka menindik bagian paling sensitif di tubuh itu untuk keperluan olahraga dan pertempuran.  Sementara itu penindikan yang dibuat di seluruh permukaan kelenjar dipraktikkan di Asia Tenggara selama ratusan tahun lamanya.

Tindik-menindik untuk fesyen dalam dunia modern di negeri Paman Sam mulai sekitar tahun 1960-1970an ketika kaum hippies banyak melakukan perjalanan ke India.  Tren tindik ini pun langsung disambut meriah oleh skena punk yang tengah mengalami kebangkitan sebagai simbol pemberontakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun