Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Bersatunya Metallica dan U2 di Tangan Chris Cornell

28 Maret 2021   20:43 Diperbarui: 7 April 2021   14:21 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chris Cornell. | Sumber: AP Photo/Jeff Christensen via Kompas.com

Kematian pentolan Soundgarden, Chris Cornell meninggalkan perseteruan antara sang istri, Vicky Karayiannis dan band mendiang suaminya itu. 

Beberapa minggu lalu, Vicky telah melayangkan gugatan kepada Soundgarden karena diduga telah mengecilkan aset band mereka.

Ya, Kim Thayill, Ben Shepherd, dan Matt Cameron sebagai personil Soundgarden tersisa menawarkan angka $278.000 kepada Vicky dari hasil rekaman master band tersebut.

Padahal wanita berdarah Yunani ini meyakini bahwa nominal tersebut sangat tidak akurat mengingat jumlah royalti pada tahun 2018 saja telah melebihi angka itu.

Sebenarnya masalah ini berawal pada Desember 2019 silam, di mana Vicky menggugat tiga personil Soundgarden karena telah menahan royalti. Ada 7 rekaman yang dibuat Chris Cornell sebelum kematiannya yang tragis dan belum sempat rilis. 

Sang istri menyatakan bahwa 7 rekaman itu adalah proyek solo mendiang suaminya namun Soundgarden beranggapan sebaliknya.

Perseteruan semakin meruncing ketika personil Soundgarden melayangkan gugatan balik kepada Vicky karena dituduh telah menyalahgunakan dana yang didapat demi keuntungan pribadinya dari konser amal "I Am The Highway: A Tribute To Chris Cornell" yang seharusnya lari ke yayasan The Vicky and Chris Cornell Foundation.

Ilustrasi: consequenceofsound.net
Ilustrasi: consequenceofsound.net
Chris Cornell yang memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri pada tahun 2017 silam itu meninggalkan banyak warisan berupa karya musik yang tak lekang oleh zaman. Sebagai salah seorang penggerak genre grunge, ia banyak terlibat dengan berbagai band. 

Ya, tak hanya Soundgarden namun nama-nama seperti Temple of The Dog, Audioslave, M.A.C.C. dan Mad Season menjadi beberapa band yang sempat ia sentuh dengan karya-karyanya yang luar biasa.

Selain berkarier di bawah nama bandnya, Chris Cornell pun memiliki proyek pribadi dengan merilis 5 album solo termasuk album anumerta berjudul "No One Sings Like You Anymore, Vol 1" yang rilis tahun 2020 silam.

Pemilik nama lengkap Christopher John Cornell ini memiliki talenta musik yang sangat luar biasa. Tahun 2011 silam, dalam tur solonya "Song Book", sahabat Eddie Vedder ini membawakan ulang sebuah lagu. 

Yep, meng-cover lagu orang lain memanglah hal biasa bagi para musisi, biasanya dilakukan untuk bersenang-senang atau sebagai penghormatan kepada sang pemilik lagu. Namun apa yang dilakukan Cornell ini sangat menarik yaitu mengkolaborasikan dua lagu yang sangat berbeda dengan judul yang sama atau istilahnya mash-up.

Dua lagu itu adalah "One." Bagi penikmat musik metal pasti pikiran langsung tertuju pada Metallica. Ya, "One" milik Metallica ini berkisah tentang seorang prajurit yang terluka di wajahnya karena ledakan mortir sehingga mengalami koma. 

Liriknya sendiri berdasarkan novel tahun 1939 karya Dalton Trumbo, "Johnny Got His Guns" yang berkisah tentang perang dunia pertama.

"One" merupakan single pertama dengan penampilan Jason Newsted sebagai bassist mereka yang bertahan hingga tahun 2001. Lagu ini memiliki durasi yang panjang, sekitar 7 menitan namun akhirnya dipotong menjadi 4 menit demi menggapai penggemar yang lebih luas.

Nah, "One" milik Metallica ini pun di-blend oleh Cornell dengan lagu berjudul sama milik band asal Irlandia, U2. "One" versi U2 ini berkisah tentang sebuah hubungan, namun banyak tafsir lain yang kemudian muncul ke permukaaan.

Nomor dari band yang beranggotakan Bono, The Edge, Adam Clayton, dan Larry Mullen, Jr, ini berada di album "Achtung Baby" yang rilis tahun 1991 silam.

"One" U2 menjadi single terbaik dalam polling pembaca majalah Rolling Stone pada tahun 1992. Lagu ini pernah digunakan ketika Bono terlibat dalam kampanye bertajuk "One" yang bertujuan meyakinkan pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan tambahan 1% dari anggarannya untuk membantu negara-negara miskin di Afrika.

Dua lagu dahsyat berjudul sama ini nyatanya bisa bersatu di tangan seorang Chris Cornell karena ketidaksengajaan. Kala itu ia ingin membawakan lagu "One" milik U2 dalam konser tunggalnya, namun ketika ia mencari lirik lagu tersebut yang keluar di mesin pencarian adalah lagu "One" milik Metallica. Nah, dari sinilah ide untuk menggabungkan dua lagu ini timbul.

Menggabungkan dua lagu yang tidak memiliki kesamaan apapun selain judulnya adalah hal yang sulit, diperlukan sebuah kreativitas tingkat dewa. Ia pun mulai menggenjrang-genjrengkan gitarnya mengisi melodi lagu ciptaan Bono itu dengan lirik yang ditulis oleh James Hetfield. 

Percampuran lagu yang awalnya tak sengaja itu akhirnya menjadi salah satu warisan Chris Cornell yang akan selalu dikenang oleh para penggemarnya.

Sebagai pemilik lagu yang di-mashup oleh vokalis berentang vokal sampai 4 oktaf itu U2 dan Metallica masing-masing telah memberikan penghormatan kepada Cornell. 

Bila U2 membawakan lagu "Running to Stand Still' dalam konser mereka di Rose Bowl maka Metallica ikut terlibat dalam acara konser amal "I Am The Highway: A Tribute To Chris Cornell."

Akhir kata, Chris Cornell memanglah telah tiada namun karya musiknya akan terus memberi penghiburan kepada para penggemarnya, salah satunya lewat lagu ini.

Sekian.

*dari berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun