Salah satu lagu favorit saya adalah "Someone Like You" yang dibawakan ulang oleh band metalcore asal Boston, Â Ice Nine Kills. Â Sangat mengasyikan mendengarkan lagu yang dipopulerkan oleh Adele ini. Â
Ketika dibawakan vokalis wanita yang kini langsingnya bikin julid itu lagu ini terdengar melow namun berbeda ketika musiknya berubah menjadi rock. Â Perasaan melow itu pun langsung lepas seketika digantikan dengan suara teriakan dan raungan yang bisa menetralkan emosi jiwa.
"House of The Raising Sun" adalah lagu folk yang terdengar sangat soft ketika dibawakan musisi aslinya, Eric Burdon and The Animal. Band heavy metal Five Finger Death Punch berhasil mengubah nomor lama ini ke dalam balutan musik metal yang membahana. Â Walaupun ada liriknya yang sedikit dirubah namun tak memberi pengaruh yang berarti. Â Lagu lama ini tetaplah stunning dan glowing, aih.
Chaos Divine band beraliran proggresive metal sukses membawakan ulang lagu milik Toto, "Africa." Â Lagu klasik ini dipersembahkan oleh band yang berasal dari Perth, Australia itu dalam rangka memberi penghormatan kepada Toto sebagai salah satu band yang sedikitnya memengaruhi warna musik mereka. Â Band Rock Weezer pun pernah meng-cover lagu ini, tapi bawaannya jadi komedi karena ada "Weird Al" Yankovic yang tingkahnya ngadi-ngadi, susah dimengerti.
Salah satu nomor populer dari duo folk-rock 60an Simon and Garfunkel adalah "The Sound of Silence". Â Nomor lembut ini nyatanya bisa menjadi sangat powerful ketika dibawakan oleh band heavy metal yang cukup terkenal dengan kespiritualannya, Disturbed. Â
Suara bariton David Draiman ketika membawakan lagu  yang kerap muncul di beberapa film layar lebar ini membuat "The Sound of Silence" lebih bernyawa dan membuat merinding seketika.
Children of Bodom, band melodic death metal Finlandia menjadi band yang paling populer ketika membawakan ulang lagu pop. Â Betapa tidak, lagu pop yang mereka pilih milik Britney Spears "Oops! ... I Did It Again." Â Yaaa walaupun lagu ini menjadi sedikit jijay-markijay karena aksi sang vokalis Alexi Laiho yang nggilani seperti berdahak, meludah, dan batuk-batuk, ish.
Frontman band yang telah bubar di tahun 2019 ini tercatat sebagai salah satu gitaris dunia dengan permainan tercepat sepanjang masa. Sayangnya pada tanggal 20 Desember 2020 lalu Laiho yang baru saja menginjak usia 41 tahun harus pergi menghadap Yang Maha Kuasa karena penyakit yang telah lama ia derita. Â
Akhir kata, membawakan ulang lagu milik orang lain itu sah-sah saja asalkan ada tata kramanya. Bila dikomersilkan ya harus dibayar royaltinya, bukan begitu, zayank?