Orang Indonesia itu kreatifnya kebangetan, saking kreatifnya banyak lagu yang genrenya dirubah menjadi dangdut koplo. Â Katanya sih yang penting bisa dijogetin.
Ya, orkes dangdut koplo memungkinkan penggemarnya untuk menikmati lagu lintas genre sesuka hati namun tetap bisa bergoyang, minimal dua jari lah ya.
Percayalah, semua akan koplo pada waktunya, titik.
Saya pernah mendengarkan "Sweet Child O'Mine" milik Guns N' Roses yang dikoplokan. Ya ampun, yang kayak gini pasti bikin Kakanda Axl Rose kurus seketika, gak usah pake diet keto segala.
Nah, di dunia musik mancanegara rubah-merubah versi lagu juga ada, misalnya dari lagu pop ke rock bahkan metal. Para musisi rock ini meng-cover nomor-nomor pop dengan sangat apik.
Musik rock, terlepas dari reputasinya yang kadang kurang menyenangkan bagi sebagian orang sebenarnya telah terbukti memiliki dampak yang sangat positif. Â Ya, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Queensland mengaitkan genre tersebut dengan manajemen amarah yang lebih baik. Â
Sebuah penelitian pun menunjukkan bahwa mendengarkan musik rock atau metal ternyata dapat membantu membersihkan emosi seperti kemarahan dan depresi.
Bagi banyak band, menyanyikan ulang lagu milik orang lain adalah hal biasa sebelum mereka memenuhi katalog albumnya dengan karya orisinalnya. Â Namun beberapa band di bawah ini membawakan ulang lagu milik musisi lain yang berbeda genre ketika mereka sudah memiliki beberapa album karya sendiri. Sah-sah saja, bukan?
Lagu pertama adalah "A Thousand Miles" milik biduan pop, Vanessa Carlton. Nomor ini dibawakan ulang oleh band hard core punk rock Inggris, Lower Than Atlantis. Â Tembang yang awalnya manis menjadi lumayan gahar ketika di-cover oleh Mike Duce, Declan Hart, Eddy Thrower, dan Ben Sansom. Â Satu hal, mereka tidak berani mengutak-atik baris piano yang ikonik itu.
Salah satu lagu favorit saya adalah "Someone Like You" yang dibawakan ulang oleh band metalcore asal Boston, Â Ice Nine Kills. Â Sangat mengasyikan mendengarkan lagu yang dipopulerkan oleh Adele ini. Â
Ketika dibawakan vokalis wanita yang kini langsingnya bikin julid itu lagu ini terdengar melow namun berbeda ketika musiknya berubah menjadi rock. Â Perasaan melow itu pun langsung lepas seketika digantikan dengan suara teriakan dan raungan yang bisa menetralkan emosi jiwa.
"House of The Raising Sun" adalah lagu folk yang terdengar sangat soft ketika dibawakan musisi aslinya, Eric Burdon and The Animal. Band heavy metal Five Finger Death Punch berhasil mengubah nomor lama ini ke dalam balutan musik metal yang membahana. Â Walaupun ada liriknya yang sedikit dirubah namun tak memberi pengaruh yang berarti. Â Lagu lama ini tetaplah stunning dan glowing, aih.
Chaos Divine band beraliran proggresive metal sukses membawakan ulang lagu milik Toto, "Africa." Â Lagu klasik ini dipersembahkan oleh band yang berasal dari Perth, Australia itu dalam rangka memberi penghormatan kepada Toto sebagai salah satu band yang sedikitnya memengaruhi warna musik mereka. Â Band Rock Weezer pun pernah meng-cover lagu ini, tapi bawaannya jadi komedi karena ada "Weird Al" Yankovic yang tingkahnya ngadi-ngadi, susah dimengerti.
Salah satu nomor populer dari duo folk-rock 60an Simon and Garfunkel adalah "The Sound of Silence". Â Nomor lembut ini nyatanya bisa menjadi sangat powerful ketika dibawakan oleh band heavy metal yang cukup terkenal dengan kespiritualannya, Disturbed. Â
Suara bariton David Draiman ketika membawakan lagu  yang kerap muncul di beberapa film layar lebar ini membuat "The Sound of Silence" lebih bernyawa dan membuat merinding seketika.
Children of Bodom, band melodic death metal Finlandia menjadi band yang paling populer ketika membawakan ulang lagu pop. Â Betapa tidak, lagu pop yang mereka pilih milik Britney Spears "Oops! ... I Did It Again." Â Yaaa walaupun lagu ini menjadi sedikit jijay-markijay karena aksi sang vokalis Alexi Laiho yang nggilani seperti berdahak, meludah, dan batuk-batuk, ish.
Frontman band yang telah bubar di tahun 2019 ini tercatat sebagai salah satu gitaris dunia dengan permainan tercepat sepanjang masa. Sayangnya pada tanggal 20 Desember 2020 lalu Laiho yang baru saja menginjak usia 41 tahun harus pergi menghadap Yang Maha Kuasa karena penyakit yang telah lama ia derita. Â
Akhir kata, membawakan ulang lagu milik orang lain itu sah-sah saja asalkan ada tata kramanya. Bila dikomersilkan ya harus dibayar royaltinya, bukan begitu, zayank?
Â
Sekian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI