*  Penuhi kebutuhan kuota internetnya.  Walaupun ada kuota belajar yang diberikan  pemerintah sebesar 30 giga sebulan namun jaga-jaga kuota cadangan harus dilakukan.  Jangan sampai ada kata "putus" di antara kita, putus jaringan internet maksudnya.
* Â Sediakan cemilan untuk waktu istirahat. Â Belajar di rumah ada juga waktu istirahatnya kan, biasanya pukul 10 teng. Â Oleh sebab itu untuk mengisi kembali energi yang telah menyusut dalam tubuh, sediakan camilan sehat dan air putih yang mencukupi agar anak tidak mengalami kekurangan energi dan dehidrasi.
* Â Jangan membuat kegaduhan, buatlah suasana rumah setenang mungkin. Suasana rumah adem ayem tanpa suara gaduh yang tak perlu itu adalah salah satu hal penunjang anak belajar di rumah. Ya, suara-suara keras dapat mengganggu konsentrasi.
Memang sih biasanya anak memakai head phone atau ear phone ketika menerima materi gurunya tapi setidaknya sebagai orang tua jangan ngadi-ngadi lah mementingkan diri sendiri seperti misalnya menonton televisi dengan suara menggeleggar karena habis beli home theater anyar, weks, jangan ya!
Demikian kiranya hal-mustahal yang dapat dipersiapkan dan dilakukan orang tua agar proses belajar-mengajar di rumah tentram, aman, dan sentosa. Â Sebagai orang tua sudah sepatutnya lah kita memberikan semua sumber daya kita untuk buah hati tercinta.
Selamat menempuh semester baru, anak-anak,
Tetap semangat ya!
Untuk para orang tua, semangat juga ya! Jangan cepat naik darah bila anak bertanya berulang-ulang karena belum mengerti dengan apa yang tengah dipelajari.
Untuk para guru, semangat pangkat dua tahun cahaya ya! Jangan lelah untuk mentransfer ilmu dengan berbekal banyak video dan menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan materi pengajaran baik dari siswa pun orang tua di rumah.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H