Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

L'Arc~en~Ciel itu Band Apaan Sih?

28 Juli 2020   16:59 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:58 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.L'Arc~en~Ciel.com

Beberapa waktu lalu Kompasianer  Mas Hadi Santoso telah membuat saya melongo. Mengapa? Karena di antara kesibukannya beliyo masih sempat menjawab tantangan berantai dengan  memejengkan cover kaset band asal Jepang, L'Arc~en~Ciel atau Laruku.

L'Arc~en~Ciel yang berarti lengkungan di langit atau pelangi itu merupakan band beraliran J-Rock yang sangat berjaya di negaranya.

Band ini telah ada sejak tahun 1991 tapi kok bisa-bisanya saya gak pernah mendengarkan lagu-lagu mereka ya.  Ah, sebagai mahluk angkatan sembilan puluhan, saya merasa sangat ketinggalan kereta eh zaman karena yang berhak ketinggalan kereta hanyalah pacar, eih.

Saat Mas Hadi memampangkan cover kaset album  L'Arc~en~Ciel, selanjutnya saya sebut Laruku bertajuk "Awake" itu saya pun bertanya-tanya kepada rumput yang meranggas "Ini band apaan sih?"

Saya sama sekali gak kenal, padahal dulu saya adalah penonton setia film anime Samurai X yang diputar di salah satu stasiun televisi swasta kita tercinta. Gak nyambung? Ya nyambung lah, Sasuke!

Laruku sempat mengisi soundtrack film animasi karya Babang Nobuhiro Watsuki itu.  Tapi gak salah-salah kuping ini juga sih - bela diri hihi,  karena mereka muncul di serial anime dengan peran utama Kenshin Himura itu hanya di 3 episode saja.  Ya, lagu "The Fourth Avenue Cafe" mendadak dihentikan karena kasus kepemilikan dan pemakaian narkoba sang drummer, Sakura.

Saya sendiri tahun segitu mah sedang asyik mahsyuk dengan band-band  alternatif rock dan tentu saja grunge. Lha wong yang sering disetel di radio lagu-lagu milik para londo itu je.

Nomor-nomor dari band rock asal negerinya Hiroyuki Endo itu sama sekali gak pernah saya dengar dari radio yang mana menjadi perangkat menikmati musik nan murah lagi meriah.

Kabarnya para musisi Jepang itu memang gak meng-go international-kan diri karena di dalam negeri saja mereka sudah menjual berjuta kopi album buat apa sliweran kesana-kemari. Ya, pasar musik Jepang memang berada di peringkat dua terbesar  dunia, jadi santuy aja keleesss gak usah byakbyakan.

Balik ke Laruku.  Mas Hadi ternyata sukses membuat saya julid, haha.  Kejulidan saya pun akhirnya berlabuh di nomor-nomor milik band yang kini beranggotakan Hyde (vokal), Tetsuya (bass), Ken (gitar), dan Yukihiro (drum) itu.  

Sebelum formasi empat sekawan yang solid ini, Laruku memiliki 3 personil lama yang telah hengkang yaitu Hiro, Pero, dan Sakura.  

Musik Laruku cukup bersahabat di telinga.  Lagu-lagu mereka memiliki ciri tersendiri seperti seringnya mereka menampilkan string session baik yang dihasilkan oleh alat musik aslinya atau dari efek keyboard. Kelompok orkestra pun mereka libatkan dalam beberapa lagu yang dibawakan.

Suara Hyde, sang vokalis sangatlah khas dengan falsetonya yang aduhai begitu juga dandanannya kala ia muda dulu. Yak, kini rata-rata usia personilnya sudah menginjak setengah abad dan gaya mereka pun gak seheboh dulu lagi.

Setelah mengubek-ubek beberapa albumnya, saya pun termehek-mehek dengan beberapa nomor mereka seperti Hitomi No Jyunnin, Anata, The Fourth Avenue Cafe, Good Luck My Way, Flower, Pieces, Bless, Times Go On, dan Niji.  

Ya, band yang paling berpengaruh di Jepang itu telah merilis 12 album studio yang masing-masing memiliki judul Dune, Tierra, Heavenly, True, Heart, Ark, Ray, Real, Smile, Awake, Kiss, dan Butterfly.  Album-album ini rilis antara rentang tahun 1993 sampai 2012.

Nah, tahun 2020 ini grup yang berasal dari Osaka itu berada di setengah jalan tur konser keliling Jepangnya.  Sayangnya mereka harus menunda jadwal pertunjukan karena pandemi Covid-19 yang belum jua berakhir, ah sedihnya para penggemar.

Akhir kata, perjalanan karir musik nan panjang dan bergelora dari band yang telah memenangkan banyak sekali penghargaan itu setidaknya telah menempatkan aliran J-Rock di panggung utama musik Jepang.

Tapi itu dulu, sepuluh tahun yang lalu karena nyatanya kini tangga lagu Jepang isinya dipenuhi oleh grup-grup idola dan lagu-lagu anime yang membuat Hyde frustasi.

Sabar ya Kakanda Hyde, apapun yang terjadi penggemar militan L'Arc~en~Ciel tak akan pernah pindah ke lain hati.

Bukan begitu Mas Hadi?
Uhuks.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun