Di suatu hari yang cerah dengan awan menggantung bak taman di Babilonia dan embusan angin sepoi-sepoi menerpa wajah, Â seorang teman nge-chat saya. Â Ia merasa tak habis pikir mengapa orang bersepeda itu harus rame-rame. Â Kenapa gak sendirian aja?
Dan sebagai orang yang tak bisa naik sepeda, aduh malu, saya tak bisa menjawabnya. Â Lha, mboseh aja gak bisa gimana mau sepedahan rame-rame to ya.
Nah, menurut sumber yang namanya harus disebutkan tapi saya ogah menyebutkan karena takutnya nanti seperti Lord Voldemort tiba- tiba ia nongol dan berteriak 'Avada Kedavra' prok prok prok jadi apa? Â Jadi SEPEDA!!! Â ehehehe, bersepeda rame-rame itu tujuannya agar tak bosan saat menempuh perjalanan yang biasanya panjang. Â
Namanya juga bersepeda pasti ada jarak yang harus ditempuh kecuali sepeda statis, mau mboseh selama apapun tetep aja disitu-situ terus.
Bila berangkat sendiri kan gak ada yang diajak haha-hihi, ngobrol, dan curhat. Â Eh yang kayak gini mah harusnya di warung kopi yak.
Ya pokoknya bersepeda rame-rame itu  memberi rasa aman, tentram, dan sentosa karena  ada teman yang dapat dimintai bantuan bila tiba-tiba ban kempes, gempor di tanjakan atau dijadikan fotografer dadakan karena gaya selfie sudah membosankan.
kesehatan, kekompakan, kegembiraan, keceriaan, kekerenan, dan cinta, eh.
Saya tidak tahu secara pasti kapan bersepeda rame-rame itu berawal yang pasti di jalan sudah banyak aja grup-grup pesepeda yang wira-wiri. Entah atas namaSebagai orang yang hanya bisa membonceng tapi tidak seperti tentara NICA yang maksa, eeehhh,  saya ikut berbahagia dong karena sedikitnya para pesepeda itu telah menekan laju polusi udara yang kian hari kian membabi-buta.  Saya acungkan delapan jempol deh untuk mereka, sebentar mau pinjem jempol dulu.
Dan tak hanya dapat mengurangi polusi udara, bersepeda itu banyak manfaatnya. Â Ah masa? Ah iya laah yang di antaranya adalah :
* Menurunkan sekaligus mengendalikan berat badan. Â Iyak, Â bagi anda-anda yang ingin mendapatkan body langsing nan semlohay ada baiknya untuk mencoba bersepeda. Â Kegiatan kayuh-mengayuh ini dalam setahun ternyata bisa melenyapkan 5 kilogram lemak bila dilakukan selama 30 menit setiap harinya. Â Warbiazaah kan? Â
Namun semua itu harus dilakukan dengan disiplin tinggi ya, jangan sampai seperti teman saya yang habis bersepeda langsung makan segala. Â Iya sih manusia itu mahluk omnivora, tapi makan segalanya jangan habis gogowesan juga kaleeee. Â Lemak yang tadinya sudah diusir eh ya datang lagi.
* Mengurangi resiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Seperti yang teman saya katakan bahwa bersepeda itu dapat memperlancar peredaran darah, hal inilah yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Â Sebuah study menunjukkan bahwa dengan bersepeda secara teratur dapat mengurangi resiko kanker pun diabetes karena bersangkutan dengan aktivitas fisik berkala saat bersepeda. Â Tapi tetap ya harus dibarengi dengan pola makan yang sehat.
* Â Hemat. Â Disamping sehat, bepergian dengan menggunakan sepeda akan menekan laju pengempesan dompet. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat zaman now kemana-mana naik kendaraan bermotor padahal kalau naik sepeda kan gak harus mengeluarkan dana buat bahan-bakar dan sebangsanya.
* Â Mengurangi stres. Â Bersepeda, mau single, double, atau rame-rame dapat memberikan sensasi yang menenangkan dan membahagiakan karena sambil menggowes bisa menikmati pemandangan dan menghirup udara segar begitu kata teman saya yang kerap bersepeda ke Tahura, Warban, Dago bengkok, Lembang, dan muterin kota Bandung. Dengan demikian stres pun berkurang, hati senang, tubuh bugar.
Nah, sebelum bersepeda hendaknya para gowesers memperhatikan beberapa hal, seperti  :
* Â Cek kesehatan sebelum bersepeda bila rutenya menantang, jangan sampai tujuan mulia untuk berolahraga berubah menjadi malapetaka.
* Â Cek keadaan sepeda apakah masih ada dalam performa yang baik. Â Teman saya menganjurkan untuk selalu mencuci dan memberi oli sepeda yang baru saja digunakan agar tidak karatan.
* Â Gunakan sepeda dengan spesifikasi yang sesuai dengan medan yang akan dilalui demi memberi keamanan dan kenyamanan.
* Â Pastikan semua perlengkapan pendukung keselamatan ada dalam list, Â salah satunya adalah helm.
Bersepeda itu sehat dan membahagiakan, jadi tunggu apalagi.
"Sana ambil sepedanya!"
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H