Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Samber Gledek

13 November 2019   15:50 Diperbarui: 13 November 2019   15:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari Getty Images

Ando menarik kerah kemeja Bima untuk membuatnya berdiri dan kembali mengepalkan tinjunya.  Namun belum sempat tinju Ando melayang, Bima menjentikkan jemarinya ke arah tubuh Ando dan mendadak kakak kelasnya itu terlempar mencium tanah. Ando menatap Bima tak percaya, ia merasa kebingungan mengapa anak lelaki bertubuh kecil itu bisa melakukan hal yang tak terduga seperti itu.  

Ando bangkit ia kembali menghampiri Bima dan mulai mengeluarkan jurus-jurusnya, namun Bima dapat menghadapi semuanya hanya dengan menjentikkan jemarinya yang membuat Ando terkapar lagi dan lagi.  Ando pun ketakutan, ia pun lari tunggang-langgang.

Sejak hari itu Ando tidak pernah menganggunya lagi.  Sedangkan Bima menyembunyikan kekuatannya dan hanya ia gunakan ketika ada yang membutuhkan pertolongannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun