Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Memanfaatkan Nasi Sisa Menjadi Olahan yang Kaya Rasa

17 Oktober 2019   20:47 Diperbarui: 17 Oktober 2019   20:52 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim kampanye balon kepala daerah itu terkadang dapat membuat emosai jiwaw.  Betapa tidak, tanpa kulonuwon, punten, atau sampurasun mereka memakukan banner bergambar juragannya di batang pohon mangga yang berada dalam pekarangan rumah saya. Ini sama saja dengan maling petakilan yang tidak memiliki sopan santun, eh mana ada maling yang sopan, gak sopan ini kalimatnya.

Balon kades di desa saya hanya ada dua, iya dua bagai sendal jepit yang selalu seiya sekata.  Mereka tinggal di wilayah yang sama dengan Pak Haji yang hidup nyaman sentosa bersama empat istrinya serta memiliki tanah seluas lapangan udara.  

Nah, bila di sekitaran rumah saya sudah tidak dapat melihat petak-petak pesawahan nan menghijau, maka di daerah Pak Haji dan dua balon kades tersebut masih ada sawah yang membentang di tengah padatnya perumahan.  

Ya, hari gini di daerah pinggiran memang sedikit sulit menemui sawah karena asal ada tanah kosong pasti langsung ditanam beton, iya gak son?

Mirisnye suare jubir bekakabeen mulai fade away, pernikahan usie mude kian merajalele, hal ini menambeh cepat naiknye jumleh manusie, bukan begitu abang dan none?

Jadi jangan heran dalam beberapa puluh tahun ke depan bila tidak ada niat untuk mengatasinya, maka akan banyak sawah yang menghilang semudah Pakde Thanos menjentikkan jarinya, cekrek!

Produksi beras yang menurun akan menyebabkan harga salah satu sembako  itu naik secara blingsatan. Bisa jadi nanti beras akan dijual perbutir, Ferguso!

Oleh karena itu mulai hari ini jangan sia-siakan sebutir beras yang telah menjadi nasi, hormatilah perjuangan butiran nasi yang telah menapaki perjalanannya yang panjang.  

Berempatilah kepada para nasi yang mungkin nantinya akan semakin langka bagai badak bercula dua.  Jangan biarkan Dewi Sri menangisi nasi sisa yang berakhir di tong sampah secara sia-sia.  Dan salah satu cara memanfaatkannya adalah dengan mengolahnya menjadi mpek-mpek.

Dokpri
Dokpri
Resep Mpek-mpek Nasi

Bahan :

  1. 250 gr nasi putih
  2. 300 cc air
  3. 150 gram terigu
  4. 100 gr udang, kupas kulitnya (optional)
  5. 1 sendok makan garam
  6. 1/4 sendok makan gula pasir
  7. 2 siung bawang putih dihaluskan
  8. Secukupnya kaldu bubuk
  9. Secukupnya lada halus
  10. 1 butir telur ukuran besar
  11. 25 ml minyak goreng
  12. 75 gr tepung tapioka

Isian : Keju mudah leleh.

Cuko :

Cabai rawit, bawang putih, gula merah, garam, asam jawa, ebi, dan air.

Cara Membuat:

  1. Udang kupas, bawang putih, lada, garam, kaldu bubuk, beri sedikit air diblender hingga lembut.
  2. Masukkan nasi, sisa air, terigu dan bahan yang diblender ke dalam panci. Masak sambil diaduk-aduk dengan spatula hingga tercampur rata dan adonan lengket menyatu. Matikan api.
  3. Masukkan minyak goreng, aduk. Masukkan telur, aduk lagi hingga tercampur rata. Tunggu hingga adonan dingin.
  4. Masukkan sagu tepung tapioka sedikit demi sedikit hingga adonan tidak terlalu lembek tapi masih agak lengket.
  5. Olesi telapak tangan dengan tapioka agar adonan tidak lengket di tangan. Ambil satu sendok makan adonan.  Bentuk sesuai selera beri isian.
  6. Rebus hingga mengambang di air mendidih yang dicampur 1 sdm minyak goreng.
  7. Angkat pempek, dan tiriskan. Bisa langsung dimakan atau di goreng lebih dulu. Hidangkan dengan Cuko.

Cara membuat cuko:

Haluskan bawang putih, cabe rawit, garam, dan ebi.  Rebus bersama gula merah sampai matang. Saring.

Bila mpek-mpek adalah jenis kudapan yang berasal dari negeri sendiri maka Rice Balls adalah olahan makanan yang berasal dari luar negeri.  Ya, Rice Balls adalah sejenis kudapan yang resepnya di adaptasi dari camilan bernama Arancini.  Arancini sendiri berasal dari Sisilia. Iya, Sisilia yang sarangnya mafia itu loh.

Ah Mafia, kata itu selalu mengingatkan saya akan aktor gaek Robert De Niro dan mendiang Marlon Brando yang telah dengan gilang-gemilang memerankan tokoh mafia bernama Vito Andolini Corleone atau Don Corleone di film yang rilis tahun 1972, "The Godfather".   

Ya, Corleone adalah karakter fiksi yang dilahirkan dari imajinasi novelis Mario Puzo dan kemudian diangkat ke layar lebar oleh sutradara kondang Francis Ford Coppola.

Kabarnya kisah The Godfather ini terinspirasi dari jaringan mafia Italia bernama Cosa Nostra. Cosa Nostra yang memiliki arti  'urusan kita' adalah satu dari empat kelompok mafia yang terkenal dengan berbagai kejahatan dan kekejamannya di Italia. Mereka ada sejak tahun 1800-an dan menguasai sistem hukum di Sisilia yang ditenggarai sangat lambat dalam menangani sebuah kasus.

Cosa Nostra sendiri kerap memalak banyak penggiat bisnis dengan dalih untuk perlindungan keamanan. Kegiatan ini mereka beri judul Pizz o, bukan Pizz a, apalagi Pizz ang keju.

Jaringan mafia pertama di Italia ini pun mulai melebarkan sayapnya sampai ke Amerika.  New York dan Chicago-lah yang mereka jadikan tempat nangkring mencari kesempatan untuk menjadi tukang pukul dan tukang peras ... kelapaa kali diperas.

Salvatore "Toto" Riina adalah salah satu Godfather dari jaringan mafia yang memiliki kode etik bertajuk omerta itu yaitu kewajiban tutup mulut dan  menuntut kesetiaan penuh. 

Di zaman kekuasaan Riina inilah Cosa Nostra mengibarkan bendera perang dengan pemerintah Italia.   Sang bos segala bos ini telah memerintahkan kepada anak buahnya untuk membunuh jaksa Giovanni Falcone dan jaksa penggantinya Paolo Borsellino dengan menggunakan bom, duaaaarrrr!!!

Pada tahun 2017, perjalanan hidup The Godfather Cosa Nostra terhenti.  Ia meninggal di penjara pada usia 87 tahun saat tengah menjalani 26 hukuman seumur hidup untuk dakwaan pembunuhan yang telah ia lakukan.  Namun demikian hingga kini kelompok mafia tersebut masih menjalani bisnis tak terpujinya walaupun dengan ruang gerak yang terbatas karena berbagai tekanan dari pemerintah dan kelompok anti-mafia.

Eehh kok jadi ngelantur ke urusan mafia ya.  Kembali ke Arancini, kudapan ini adalah olahan nasi yang dibulat-bulat diberi isian dan dilapisi tepung roti lalu di deep fry.   Isiannya sendiri biasanya berupa daging-dagingan, kacang-kacangan, dan keju-kejuan terutama keju mozarella.

Camilan ini telah ada sejak abad ke-10 dimana Italia masih ada di bawah kekuasaan Arab.  Kini olahan yang dulu kerap dijadikan bekal berburu oleh Kaisar Friedrich II itu telah banyak dimodifikasi salah satunya adalah yang saya buat dari nasi sisa ini.  Oh iya saya tidak memakai oregano karena belum panen ihihi. Maaf yaa, Oppa Carlo Gambino.

Dokpri
Dokpri
Resep Rice Balls a.k.a Arancini

Bahan :

  1. 300 gr nasi
  2. 50 gr keju cheddar parut
  3. 1 kuning telur
  4. Secukupnya merica, garam, dan gula.
  5. Minyak goreng untuk menggoreng.

Isian :

Sosis dan keju quick melt

Pelapis :

  1. Secukupnya tepung roti
  2. 1 putih telur, kocok lepas.

Cara membuat :

  1. Campur nasi, keju cheddar, kuning telur, garam, gula, dan merica, aduk rata.  Ambil segumpal adonan, pipihkan, beri isian, bulatkan.
  2. Celup rice balls ke putih telur, gulingkan ke tepung roti.  Goreng di minyak banyak dengan api sedang sampai matang kuning keemasan.

Selain dua olahan di atas, nasi sisa dapat dijadikan nasi bakar yang cetar loh.

Nasi bakar adalah nasi yang diberi isian, dibungkus daun pisang, lalu dibakar diatas bara api.  Nasi ini mulai populer di tahun 2000-an silam.  Selain  cucok meong untuk santapan sehari-hari, nasi bakar pun dapat menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan loh.

Dokpri
Dokpri
Resep Nasi Bakar

Bahan :

6 centong nasi putih
50 ml santan instan
2 siung bawang putih
4 butir bawang merah
100 gr daging ayam, potong dadu
2 sdm teri medan
1 buah wortel potong dadu
1 batang daun bawang, iris
1 cm lengkuas, geprek
1 lembar daun salam
1 batang serai, geprek
Secukupnya garam, merica, gula, kaldu bubuk
1 sdm margarin
Secukupnya daun pisang untuk membungkus

Cara membuat :
Panaskan margarin, tumis daun salam, lengkuas, daun salam, bawang merah, dan bawang putih hingga harum.

Nasi : panaskan margarin secukupnya, masukkan nasi, beri garam. Tuang santan. Aduk hingga rata.

Siapkan satu lembar daun di atas meja. Tuang nasi, beri isian, gulung seperti lontong, sematkan lidi. Lakukan sampai nasi dan isian habis.

Bakar nasi diatas teflon atau pemanggang batu sampai daun mengering.

Nah, bila tak mau ribet berurusan dengan daun pisang yang sedikit langka di musim kemarau ini, maka nasi panggang keju mungkin dapat dicoba.

Dokpri
Dokpri
Resep Nasi Panggang Keju

Bahan :
250 gr nasi putih
350 ml susu cair full cream
4 butir bawang merah, iris (dapat diganti bawang bombay)
1 batang sosis, iris
4 buah baso, iris
50 gr keju cheddar, potong dadu
50 gr keju quick melt, lebih indah bila pakai mozzarela
2 sdm margarin
Secukupnya bubuk cabai kering
Secukupnya garam dan merica

Cara membuat :
Panaskan margarin di pan anti lengket, tumia bawang merah sampai harum.  Masukan baso dan sosis, tumis sebentar.  Masukkan nasi, susu, keju cheddar, dan bumbu, aduk rata.  Taburi keju quick melt dan bubuk cabai, tutup, biarkan sampai susu menyusut.  Angkat dan sajikan.

Sebagai bahan makanan pokok masyarakat +62, nasi akan selalu dihidangkan di  meja-meja makan.  Namun nasi tidak selalu habis dikonsumsi saat itu juga.  Nah, empat resep diatas mungkin dapat dijadikan solusi untuk memanfaatkan nasi yang tersisa agar tidak terbuang secara sia-sia.

Akhir kata, mulai saat ini marilah kita menjadi pejuang nasi sisa dengan cara mengolahnya kembali sebagai makanan yang kaya rasa, merdekaaaa sodara-sodara!

Salam cemal-cemil.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun