Belum jua usai aksi tebak-tebakan siapa sosok di balik Tortilla Man, kini vokalis Slipknot kembali menjadi bulan-bulanan beberapa penggemarnya bersangkutan dengan topeng baru yang dikenakan oleh Corey Taylor. Yap, pria yang saya gemari warna vokalnya ini mengganti topeng lamanya dengan sebuah topeng yang ia kerjakan bersama legenda efek khusus, Tom Savini.
Savini adalah pakar efek khusus ternama era 80-an yang mengerjakan bagiannya untuk film-film horor seperti "Friday the 13th", Dawn Of The Dead" dan "From Dusk 'Till Dawn".
Sebelum menjadi kepala suku Slipknot, Taylor adalah pimpinan band bernama Stone Sour. Saya sendiri lebih menyukai lagu-lagu milik Stone Sour dibandingkan Slipknot, ya mungkin karena telinga ini tidak cukup tabah untuk mendengarkan nomor-nomor berat mereka dan mata ini sedikit lelah melihat topeng-topeng seram yang mereka gunakan.
Namun kini Stone Sour lagaknya tengah vakum dikarenakan kesibukan para personilnya. Bila Taylor dan Root pergi ke dalam genggaman Slipknot maka sang drummer, Roy Mayorga memilih bergabung dengan salah satu band heavy metal bernama Hellyeah.
Mayorga, drummer berdarah Ekuador-Kuba ini menggantikan Vinnie Paul Abott yang menyusul adiknya Darrel 'Dimebag' Abott menemui Sang Pencipta pada tahun 2018 silam karena mengalami pembengkakan jantung. Ya, Vinnie Paul adalah personil ketiga yang bergabung dengan grup yang awalnya hanyalah sebuah proyek sampingan ini.
Dari motto "...bersenang-senang dengan memainkan musik yang berat", Hellyeah bertransformasi menjadi sebuah supergrup yang kece badai.
Band yang berasal dari Dallas, Texas ini terbentuk karena pertemuan nan syahdu antara vokalis Mudvayne, Chad Gray dan gitaris Nothingface, Tom Maxwell di sebuah tur konser bertajuk "Tattoo the Earth" tahun 2000 silam. Dan beberapa pertemuan lanjutan mereka akhirnya dapat menarik keluar Vinnie Paul dari kedukaan akan tewasnya adik tercinta setelah sebelumnya memvakumkan band lamanya Pantera dan Damageplan.
Gitaris Greg Tribbett ( Mudvayne) dan bassist Jerry Montano ( Nothingface) lalu melengkapi formasi Hellyeah. Jadi ya bila ditilik-tilik, supergrup ini bisa dikatakan sebagai grup dengan lingkaran musik yang menghebohkan karena melibatkan beberapa band di dalamnya.
Setelah personil lengkap, bikin album dong. Lha ya iyak, bersenang-senang sampai bisa merilis album itu adalah sebuah berkah tersendiri, bukan? Album debutan mereka yang berjudul sama dengan nama band-nya dengan gemilang menembus Billboard 200, menduduki peringkat 9 dengan angka penjualan hingga 45 ribu kopi, hell yeah!
Kesuksesan album pertama mereka mengiringi pemecatan sang bassist, Jerry Montano. Musisi pendiri band heavy metal, Danzig itu telah melakukan perbuatan yang tak disukai oleh rekan-rekannya sehingga membuatnya harus terlempar dari formasi. Montano pergi, Bob "Zilla" Kakaha datang. Kakaha ya bukan kakashi, itu mah hokage ke-6, sodara.
Album kedua mereka yang rilis tahun 2010 "Stampede" membawa band yang berdiri tahun 2006 itu sukses masuk ke tangga lagu Billboard Top 10.
Nah, pada tahun 2012, keluarlah album ke-3 mereka yang bertajuk "Band of Brothers". Sesaat setelah rilisnya album ini, Zilla dan Tribbet pun hengkang dengan damai. Bila Tribbet digantikan oleh Christian Brady, mantan gitaris Magna-Fi dan berschall, maka posisi Zilla ditempati oleh Kyle Sanders mantan personil Skrew dan Bloodsimple.
Walaupun musik mereka keras namun bukan berarti mereka menyukai kekerasan karena salah satu video dari single mereka yang berjudul "Hush" digunakan untuk mempromosikan sebuah kampanye anti kekerasan dalam rumah tangga yang bertajuk "No More".Â
"Hush" sendiri berada di album ke-3 mereka, "Blood for Blood" yang berhasil menembus peringkat 26 Billboard's Mainstream Rock Songs chart.
Kepedulian band beraliran heavy metal itu tidak hanya sampai di situ karena mereka pun berpartisipasi dalam acara penggalangan dana untuk sebuah organisasi yang berafiliasi dengan No More yaitu A Call to Men.
Album "Blood for Blood" ini pun mengikuti kesuksesan album sebelumnya dengan bersenang-senang di tangga lagu US Top 20.
Tahun 2016 "Unden!able" dirilis dengan banyak hal baru termasuk usaha meng-cover lagu milik Phill Collins berjudul "I Don't Care Anymore" dengan menampilkan komposisi gitar dari Darrel Abott yang telah direkam sebelum ia meninggal dunia.
Nah, di tahun 2019 ini tepatnya pada tanggal 27 September nanti, Hellyeah kembali akan merilis album baru dengan judul "Welcome Home". Album yang berisi 11 tracks ini memuat permainan Vinnie Paul yang telah mengerjakan tugasnya dengan baik dan mengesankan.
Beberapa single telah rilis di awal, di antaranya adalah "333" yang bersemangat, "Black Flag Army" yang bertempo naik turun, "Oh My God" dengan citarasa nu-metal yang tebal serta "Welcome Home" dengan tempo sedang dan sound gitar berat yang bisa jadi akan menjadi lagu favorit saya ke depannya, yeaay.
"Welcome Home" dirilis dengan balutan rasa hormat, kesetiaan, dan cinta yang dalam kepada mendiang Vinnie Paul yang telah mendedikasikan dirinya dalam dunia musik secara mendalam. Paul telah memberikan warisan yang tak terkira untuk genre musik yang ia geluti khususnya serta industri musik pada umumnya. Dan salah satu warisan yang memuat kenangan terakhirnya ada di album yang di produseri oleh Kevin Churko ini.
Sekian.
Referensi bacaan: loudwire, therockpit, ucr, altpress, blabbermouth, dan wikipedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H