Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Cardigan, Baju Andalan yang Gak Harus Mahal

18 Agustus 2018   14:20 Diperbarui: 18 Agustus 2018   14:23 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Punya baju andalan? Andalan ini bukan programnya Bu bidan kampung sebelah ya.  Andalan disini setara dengan kojo dalam bahasa Sunda atau jimat dalam bahasa klenik dan perdukunan.  Andalan dapat juga dikatakan sebagai  sebuah bentuk yang "selalu ada dan membuat nyaman".  

Nah, baju andalan ini adalah baju yang selalu setia menemani kita, para umat manusia dalam suka dan duka, sampai maut memisahkan.  Baju yang selalu menjadikan hari-hari kita begitu indah, nyaman, tentram, dan sentosa.   Dalam setiap fase kehidupan saya, selalu muncul si baju andalan ini. Misalnya saat masih bayi, baju andalan saya adalah berupa kain bedongan, begitu kata ibu.  Waktu itu kalau saya belum dibedong dengan kain serupa batik, saya belum bisa tertidur pulas.  Namun bila telah menempel dengan kain bedongan saya pun langsung bisa tidur karena memang sudah ngantuk  aja sih, haha.

Zaman SD, baju andalan saya berupa rok selutut motif kotak-kotak  plus bolero dengan motif yang sama.  Baju itu saya pakai bila ada event-event  khusus saja seperti pergi ke kota, menghadiri ulang tahun teman, dan berkunjung ke rumah saudara. 

Saat itu membeli pakaian di toko bagi keluarga saya adalah hal yang bersifat "wah" .   Lebaran adalah satu-satunya momen dimana saya dapat memiliki baju baru yang dibeli di toko pakaian dengan model yang tengah 'in' lengkap dengan sandal atau sepatunya.  Nah, baju lebaran ini biasanya dibeli dari memecahkan celengan cap jago yang telah diisi selama satu tahun dari menyisihkan uang jajan dan kekurangannya baru dibantu oleh bapak dan ibu.

Beranjak  SMP, saya pun membutuhkan baju andalan yang lebih simple, no bolero, no rok, no blus, no keroncong, yang saya butuhkan hanya celana panjang berbahan kanvas dan T-Shirt.  Baju andalan saya ini jarang sekali beristirahat di lemari karena kemana-mana dua helai baju inilah yang selalu menemani. 

Beberapa saat kemudian, ketika usia telah merangkak senja eh merangkak remaja,  baju andalan saya  adalah sehelai jaket.  Jaket yang selalu melindungi saya dari  dinginnya pagi dan tiupan angin sore saat pulang sekolah ini membuat saya merasa aman dan nyaman. Yap, aman dari gangguan orang-orang iseng yang  sok kenal sok dekat ingin berkenalan dengan senjata nama yang menempel di seragam. 

Mending kalau yang ngajak kenalannya anggota Trio Libels wahaha jadul, lha ini dia itu entah siapa, wetonnya apa, sidik jarinya gimana, kan bikin bete. Nah, dengan adanya sang jaket yang baik hati dan pandai menutupi  membuat perasaan hati ini aman dan damai, jauh dari hal-mustahal yang tidak mengenakan.

Saat kuliah, baju andalan saya adalah jaket denim.  Jaket ini berfungsi untuk melindungi saya dari dinginnya udara pagi dan malam hari secara saat itu saya harus berangkat pagi pulang malam demi menghindari kemacetan yang bibit-bibitnya mulai nongol. 

Gak cuma itu juga sih, pulang malam karena hobi aja nongki-nongki, hihi.  Selain jaket berbahan denim , saya pun memiliki celana jeans andalan yang jarang dicuci karena  mencuci jeans itu adalah pekerjaan maha berat.  

Jeans selalu saya padukan dengan T-shirt hitam keluaran brand lokal C-59 dan berbagai macam kemeja flanel kotak-kotak.  Saya menyukai kemeja flanel karena bahannya yang lembut, kombinasi warnanya gak norak, dan motifnya yang tegas. Memakai baju andalan  seperti ini setidaknya bisa membuat kita lebih mudah dikenali karena  hampir setiap hari digunakan.  Ini baju andalan apa emang gak punya yang lain lagi ya? 

Menginjak usia dewasa, saya pun menjadi seorang pekerja kantoran, gak harus berseragam dong. Baju yang saya pilih lebih condong ke model dan bahan yang nyaman dan fleksibel.  

Baju yang tetap nyaman ketika saya harus turun ke bagian produksi, bersahabat dengan ruangan non-AC, anti bau ketek, dapat dipakai ketika menemui konsumen, meeting dengan bos, mengecek anak buah, dan tentu saja cocok untuk jalan-jalan ke mal diantara waktu kerja, heaa.  Baju andalan ini bentuknya adalah celana berpotongan bootcut berbahan katun dan blouse katun yang adem di kulit.

Dan kini, setelah menjadi emak-emak, baju yang sangat saya andalkan adalah segala jenis cardigan.  Cardigan adalah vest atau sweater rajut dengan kancing di bagian depan yang membuatnya dapat dipakai terbuka atau tertutup sebagai pengganti jaket. Cardigan sendiri diperkenalkan oleh seorang letnan jendral asal Inggris bernama  James Thomas Brudenell pada tahun 1854 silam. 

Kala itu Perang Krimea yang melibatkan Inggris, Rusia, Ottoman, dan Kerajaan Sardinia tengah berkecamuk diantara cuaca dingin yang menusuk.  Nah, untuk menghalau hawa dingin letjen  Brudenell menginstruksikan kepada pasukannya untuk memakai sweater, namun sweater yang pemakaiannya tidak bikin ribet dan merusak tatanan rambut mereka.  Sweater inilah yang selanjutnya dikenal dengan nama Cardigan yang diambil dari gelar sang letjen yaitu  7th Earl of Cardigan.

Saya menyukai cardigan karena model baju ini dapat dipakai di segala temperatur, musim, dan suasana tentunya.  Cardigan dapat dipadu-padankan dengan berbagai model pakaian dan dari segala jenis bahan.  Bahannya yang ringan membuat cardigan dapat menempel erat di badan dengan nyaman. Saya memiliki beberapa lembar cardigan dengan warna-warna yang saya sukai. 

Saya tidak terlalu fanatik dengan merk tertentu, asalkan bahannya lembut, enak dipakai, warna dan modelnya pas pasti akan langsung saya bawa pulang.   Biasanya saya mendapatkan cardigan yang saya sukai di sebuah toko baju khusus rajutan atau di toko pakaian sisa ekspor yang lokasinya tak jauh dari rumah dan di sebuah factory outlet.  Harganya pun gak mahal-mahal amir, antara 75 - 150 ribu rupiah saja. 

Satu hal, bagi yang menyukai cardigan dengan kesan longgar pilihlah yang memiliki kerah sedangkan bagi yang memiliki tubuh berisi lebih baik menggunakan cardigan yang tidak press-body.

Akhir kata, apapun pakaiannya haruslah nyaman digunakan, sesuai dengan kepribadian, serta  menjungjung tinggi kesopanan, dan itu semua gak harus pakai mahal, ya kaaaan?

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun