Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Katakan Tidak Pada Mabuk Perjalanan

19 Juli 2018   16:46 Diperbarui: 19 Juli 2018   17:12 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Tokopedia. Bukti kalau dodol juga piknik.

Dodol aja picnic, masa kamu enggak!  Mungkin itu ungkapan yang cocok disematkan kepada saya sebelum melakukan banyak acara bertajuk piknik, dulu ya, saat belum berkeluarga.  Kalau sekarang hampir setiap hari minggu saya dan keluarga meluangkan waktu untuk pergi piknik walau hanya di dalam kota saja. Ya, kota Bandung sejak berada di tangan Kang Emil banyak mengalami perubahan, salah satunya adalah banyaknya taman yang bermunculan. Hal ini membuat orang-orang yang kurang piknik bagai di ulang tahun-kan. 

Kembali ke masa lalu.  Setelah disentil oleh si dodol, maka saya pun bertekad untuk sering piknik. Piknik saya kala itu selalu rombongan tapi gak sampai berkloter-kloter juga sih. Alasannya, ya biar ramai dan seru aja waktu berfoto ria. 

Dulu belum ada acara wefie-wefie-an via smart phone, ya paling banter kemruyukan di depan kamera digital, itu pun belum lunas cicilannya eh belajarnya. Tempat-tempat yang dikunjungi belum jauh-jauh amat, masih di dalam kota, sekali-kali antar kota dalam dan luar provinsi, belum sampai menyeberangi selat, laut, samudera apalagi keluar tata surya.

Biasanya saya piknik bersama teman-teman saat bulan muda, karena bila bulan sabit sinarnya kurang terang eh maksudnya tanggal muda, dimana dompet masih lumayan tebal.  Alasan lainnya untuk  sekedar menyegarkankan pikiran yang telah diribetkan oleh cicilan  bukan ding pekerjaan maksudnya.

Suatu kali saya pun bersama teman-teman pergi menikmati suasana alam di Kebun Raya Cibodas, memandangi dan memetik buah-buahan langsung dari pohonnya di taman buah Mekarsari lalu mengagumi pesona indahnya warna-warni bunga di Taman Bunga Nusantara. 

Ilustrasi : Tokopedia. Bukti kalau dodol juga piknik.
Ilustrasi : Tokopedia. Bukti kalau dodol juga piknik.
Di lain waktu saya dan teman-teman pergi ke luar nagrek untuk menuju ke kota Garut, rumah si dodol piknik, sebagai salah satu cara meyakinkan sang dodol kalau saya sudah mulai melakukan apa yang mereka lakukan sejak mereka dilahirkan di bumi Garut yang terkenal dengan kawah Kamojangnya itu. 

Di tempat yang berjuluk kota Intan itu, selain mutar-muter di kotanya,  kami pun berangkat mendaki ke Gunung Papandayan walau hanya kuat setengah jalan, dan tentu saja tak lupa untuk berendam di kolam air panas yang terletak di daerah Cipanas.

Setelah mengubek-ubek kota yang identik dengan dombanya itu, beberapa waktu berikutnya  saya dan teman-teman mengunjungi  Gunung Galunggung di Tasikmalaya. Walaupun ngasngesngos menaiki tangga Galunggung yang berjumlah kurang lebih 640-an anak tangga namun menyisakan kepuasan tersendiri ketika berada diatas dan menatap kawah gunung yang pernah meletus pada tahun 1982 itu. Bila ada libur agak panjang atau cuti berjamaah (bisa-bisanya walaupun beda tempat kerja), rute piknik kami pun agak diperbuas , misalnya ke pantai Pangandaran bahkan sampai Semarang, Jogja, Solo dan daerah sekitarnya.

Ada sebagian orang yang menyukai piknik tidak hanya saat di tempat tujuan namun saat diperjalanan  tapi ada juga yang benci karena mudah tepar terkena mabuk perjalanan dan salah satunya adalah kakak saya.  Jalan yang berkelok-kelok terkadang menjadi kambing hitam yang cukup manis untuk disalahkan.  

Bila dulu pembangunan jalan tol segencar sekarang, mungkin kakak saya akan ikutan mengkambinghitamkan jalan tol yang dibangun berkelok-kelok ala kelok sembilan pangkat seribu tahun cahaya karena masalah mabuk perjalanannya.  

Belum lima menit kendaraan berjalan sudah uwek, ditengah perjalanan uwek lagi, saat istirahat di tempat makan uwek lagi, akhirnya sampai di tujuan badan jadi lemas, boro-boro menikmati dan mensyukuri indahnya alam yang ada hati eh kepala cenat-cenut gak karuan.

Mabuk perjalanan bisa disebabkan oleh dua hal yaitu dari sisi fisik dan dari sisi kendaraan. Dari sisi fisik, mabuk perjalanan disebut pula motion sickness yaitu penyakit yang disebabkan oleh gerakan.  

Ya, ketika menaiki kendaraan, tubuh kita diam sedangkan penglihatan dan pendengaran kita bergerak seiring dengan laju kendaraan yang kita naiki.  Bagi seseorang yang sensitif atau tidak terbiasa melakukan perjalanan jauh hal ini menyebabkan mabuk perjalanan karena otak mengirimkan sinyal kepada tubuh bahwa tubuh kita keracunan sehingga harus segera dimuntahkan, minimal perut mual  dan kepala pusing.

Sedangkan dari sisi kendaraan, mabuk perjalanan dapat diakibatkan oleh aroma tajam yang menguar di dalam kendaraan seperti asap rokok atau pewangi kendaraan.  Sistem suspensi kendaraan yang buruk, jalanan tidak rata serta ventilasi udara yang kurang juga dapat menyebabkan mabuk perjalanan.

Sebenarnya mabuk perjalanan dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut ini :

  • Makanlah dulu sebelum melakukan perjalanan, jangan biarkan perut kosong glondangan karena saat perut kosong, asam lambung dengan cepat akan naik dan mengisi kekosongan tersebut.  Bila hati kosong diisi oleh cinta sih pasti rasanya membahagiakan, lha kalau perut kosong direcoki asam lambung ya rasanya pasti mual dan bisa berlanjut ke muntah, uweks.
  • Bawalah camilan-camilan ringan dan tidak membuat eneg untuk dimakan selama perjalanan seperti keripik, buah-buahan, atau puding.  Hal ini adalah salah satu usaha untuk mengalihkan pikiran kita dari hal-hal yang dapat membuat mabuk di perjalanan.
  • Sebisa mungkin hindari pemakaian gadget dan membaca buku karena hal ini akan menjadikan otak kita kacau dalam menerima informasi.  Bila otak sudah kacau maka perut pun bakal mengikuti.
  • Bawalah selalu minyak aroma terapi untuk dihirup atau dioleskan di pusar dalam rangka menghindari rasa mual dan mencegah masuk angin.
  • Mengobrol dan mendengarkan lagu juga dapat menghindarkan kita dari mabuk perjalanan.  Tapi jangan dilakukan bersamaan ya, percayalah itu malah akan membuat pusing kepala apalagi ngobrolin tante Iis Dahlia yang mengusir eh mengkritik peserta audisi KDI karena tak pakai bedak dan gaun padahal belum juga menyanyi sambil mendengarkan lagu "Lagi Syantik".
  • Mengkonsumsi obat anti mabuk perjalanan, hal ini mungkin adalah cara yang paling simple untuk dilakukan, yaaa kaaan?  Namun efek sampingnya sepanjang jalan kenangan kita akan ketinggalan momen-momen menyenangkan karena tertidur pulas sambil membuat gugusan pulau-pulau.
  • Minum Tolak Angin . Inilah yang kini kakak saya lakukan ketika akan melakukan perjalanan jauh. Dengan hanya meminum satu sachet Tolak Angin sebelum pergi, kakak saya langsung lupa bagaimana rasanya terserang mabuk perjalanan.  Ya selain mengobati dan mencegah masuk angin, Tolak Angin Sido Muncul memang memiliki khasiat lain seperti halnya mencegah mabuk perjalanan.  Obat herbal yang mengandung madu, jahe, daun mint, cengkeh, dan buah adas ini sangat aman di konsumsi karena telah melalui uji toksisitas subkronik yang dilakukan bersama Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.  Bentuknya yang  cair dalam kemasan sekali minum membuat Tolak Angin Sido Muncul sangat mudah dibawa dan dikonsumsi dimana saja.  Selain diperuntukan bagi orang dewasa, Tolak Angin pun tersedia khusus untuk anak-anak yaitu Tolak Angin Anak. Percayalah, Tolak Angin adalah teman perjalanan yang menyenangkan.
  • Ilustrasi : Sido Muncul Store
    Ilustrasi : Sido Muncul Store

Sekian.

Referensi :

Hallosehat, idntimes, wikihow, sidomuncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun