Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Terakhir (Bagian 10)

2 April 2018   17:33 Diperbarui: 25 Agustus 2020   21:45 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bisa main kok gak bisa nyetem."

"Ya gak tahu kak, bakat kali."

"Bakat apa?"

"Bakating gak bisa."

Nara tertawa.

Rein kembali meletakkan gitar nya di pangkuannya dan mulai melakukan ritual yang sama dengan apa yang ia lakukan sebelumnya. Putar, petik, putar, petik, tanpa hasil.

Nara terlihat gelisah, ia memandangi wajah serius Rein dan gitar yang di penuhi tempelan stiker Dagadu, merk T-Shirt terkenal asal Jogja itu.

Sementara itu Rein mengoceh tanpa henti memprotes dirinya sendiri dan memarahi gitarnya yang hanya bisa diam seribu bahasa.

Akhirnya Nara tidak tahan lagi, ia merebut gitar itu dari pelukan hangat pemiliknya.  Rein terkejut tapi tak lama ia tersenyum samar.

Nara memutar putarannya dan memetik senar-senar gitar itu dari nada terendah hingga tertinggi dengan sangat cepat.

"Senarnya kurus banget kayak kamu."  Nara mengembalikan gitar yang entah bermerk apa itu ke pangkuan Rein.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun