Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Terakhir (Bagian 5)

3 Februari 2018   16:29 Diperbarui: 26 Agustus 2020   20:54 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : theimgrum

"Nyaris, bisa saja nanti terjadi."

"Aku gak apa apa, itu cuma pusing biasa kok."

"Tapi aku gak biasa, dan aku gak mau merasa kecolongan."

"Kecolongan? Maksudnya?"

"Lepas dari pantauanku."

"Kenapa, memangnya aku gunung berapi yang harus dipantau terus?"


"Karena kamu memang gunung berapi."

"Apa maksud kakak?"

 "Gunung berapi itu tiba-tiba bisa meletus karena desakan magma dari dalam perut bumi yang sudah gak terbendung lagi dan kamu seperti itu."

"Aku bisa menekan semua desakan magma dalam diriku."

"Tapi teori kamu belum terbukti kan? Kemarin kamu hampir pingsan di depan sana, untung Indra lihat, coba kalau enggak, orang lain yang bakal repot."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun