Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (36)

2 November 2017   16:04 Diperbarui: 2 November 2017   16:15 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : askideas

"Enggak apa belum?"

"Memangnya kenapa?"

Ratri menghembuskan nafasnya dengan pelan.

"Aku gak rela kalau kalian jadian," ujar  Ratri dingin

"Hah?" Rein  terkejut untuk kedua kalinya, kali ini permen karetnya benar-benar mencelat keluar dari mulutnya dan jatuh ke tanah.

"Kamu tahu, awalnya aku cukup senang dengan hanya bisa memandangi punggungnya dari belakang ketika mendengarkan dosen di depan sedang memberi kuliah. Aku jarang ngobrol dengannya, disamping dia orangnya cuek aku gak tahu harus ngobrol apa dengan dia.  Tapi entah kenapa aku selalu senang memandanginya, melihat kecuekannya, mendengarkan tawanya yang lepas. Sampai suatu saat, aku melihat dia sering menengok ke luar jendela kelas, memandangi beberapa orang yang sedang berjalan pulang, tidak hanya memandang tapi kadang ia tersenyum."

Rein menatap wajah tirus Ratri, ia bingung dengan apa yang baru saja Ratri bicarakan.

"Kamu suka sama Jed?" Tanya Rein pelan namun Ratri mengacuhkan pertanyaan itu, ia melanjutkan ceritanya.

"Aku gak tahu siapa yang ia pandangi sampai suatu saat aku melihat kalian di kantin."

"Kamu gak tahu kan Rein gimana perasaanku saat itu. Aku yang setiap hari berada satu kelas dengan dia gak bisa sedikitpun dekat dengannya, tapi kamu yang bahkan berbeda jurusan bisa dengan manis ngobrol seru dengan dia."

Rein membisu, ia mulai tahu kemana arah obrolan Ratri itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun