Matahari telah condong kearah barat ketika Rein menghampiri Ratri yang tengah duduk sendiri di bawah selasar berkanopi yang menghubungkan kantin dan bengkel Tehnik Mesin. Â Tadi malam sepulang mereka dari mal, Ratri berbisik di telinganya, bahwa hari ini ia ingin bertemu dengannya. Â Rein merasa sedikit heran, karena ia tidak pernah berbincang serius dengan Ratri. Â Tapi mengapa tiba-tiba, tiada hujan dan tiada angin Ratri memintanya untuk menemuinya di sana.Â
"Hai Rat, sorry agak lama, tadi ada perlu dulu." Rein berkata ringan.
"Gak apa apa aku juga belum lama kok."
Rein duduk di sisi Ratri, wangi parfumnya menusuk-nusuk hidungnya yang tengah di serang flu.
"Ada apa?" Rein menatap Ratri serius.
"Pengen ngobrol aja."
"Ngobrol apa?"
"Tentang kamu dengan Jed."
"Hah?" Rein terkejut, permen karet di mulutnya hampir saja mencelat keluar.
"Kamu dengan Jed jadian?" Ratri menyibakkan rambut panjangnya dengan anggun.
"Enggak." Rein mengeleng.