Album kesepuluh pria yang baru saja tampil di hadapan presiden Jokowi dalam acara "Synchronize Festival 2017" ini mungkin adalah album terakhir yang saya dengarkan.  Lagu sekaligus merangkap judul  album  itu bernama "Menjaring Matahari". Album ini adalah album pertama yang di produksi perusahaan rekamannya sendiri bernama EGA Records.  Terkadang lagu ini tak sengaja keluar dari mulut saya bila melihat langit tengah diselimuti awan hitam hehe.
Mendung, benarkah pertanda akan segera turun hujan
Deras, agar semua basah yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kehalauan
Setelah album ke-10 yang rilis pada tahun 1987, solois penyabet penghargaan "Penyanyi Kesayangan Siaran Radio ABRI" ini mengeluarkan beberapa album kembali. Â Album studio terakhir yang ia keluarkan adalah "Serenade".Â
Sampai saat ini saya belum pernah mendengar satu lagu pun milik Ebiet yang dibawakan ulang oleh penyanyi  masa kini.  Di lansir dari Kompas.com, Ebiet menyatakan bahwa ia memberi banyak persyaratan kepada para penyanyi jika berniat untuk me- recycle lagu-lagunya.  Dan sepertinya syarat tersebut cukup berat untuk para "anak baru gede" di belantika musik tanah air.
Namun walaupun lagu-lagunya tak pernah dibawakan ulang oleh para musisi masa kini dengan aransemen kekiniannya, tetap saja barisan tembang Ebiet G.Ade tak akan lekang oleh waktu dan akan selalu menjadi bagian dari pembaruan musik pop Indonesia.
Sekian.
Referensi :
Wikipedia, Kompas.com, Kapanlagi, Arminss.wordpress.