Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Wanita-wanita yang Mengguncang Dunia dengan Musiknya

27 Desember 2016   16:05 Diperbarui: 27 Desember 2016   20:04 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidaksengajaan adalah awal dari berdirinya band yang telah menelurkan 4 album ini. Mark Roberts yang merupakan salah seorang personil grup band Ycriff secara tak sengaja menyaksikan Cerys Matthews yang tengah mengamen di jalanan. Dari pertemuan itulah Catatonia yang awalnya bernama Sweet Catatonia terbentuk. Dua album mereka yaitu Way Beyond Blue dan International Velvet meraih kesuksesan. International Velvet adalah album pertama mereka yang rilis di Amerika Serikat di bawah naungan label milik sang dewa grunge, Neil Young. Lagu-lagu seperti I am Mob, Game On, Mulder and Scully, Road Rage dan Strange Glue yang berada di dalam album yang telah disertifikati platinum itu dapat duduk dengan manisnya di beberapa tangga lagu populer kala itu.

Album ketiga mereka Equally Cursed and Blessed cukup sukses, walaupun hanya melahirkan satu buah single, yaitu Dead From the Waist Down yang merupakan single terakhir mereka yang dapat bertengger di sepuluh besar tangga lagu di negaranya.

Dan semuanya berakhir di album keempat mereka Paper Scissors Stone. Cerys yang memiliki masalah dengan alkohol harus masuk panti rehabilitasi yang secara tak langsung membuat band Britpop yang diprediksi akan bertahan lama itu membubarkan diri.

ilustrasi : starsingers
ilustrasi : starsingers
Ketika Catatonia memilih untuk bubar, dua band yang sama-sama mengisi soundtracks film yang diperankan oleh Leonardo di Caprio dan Claire Danes, Romeo + Juliet ini masih bertahan hingga kini. The Cardigans dan Garbage. Saya mulai mendengarkan musik dari dua band bervokalis wanita ini saat film Romeo + Juliet tengah menjadi perbincangan seru di antara teman-teman. 

The Cardigans adalah band asal Swedia yang telah merilis 6 album, yaitu Emmerdale, Life, First Band on The Moon, Gran Turismo, Long Gone Before Daylight, dan Super Extra Gravity. Love Fool adalah lagu yang telah membuat band emo yang beranggotakan Nina Persson, Magnus Sveningsson, Lars Olaf Johansson, Bengt Lagerberg dan Peter Svensson itu menjadi salah satu band yang dikenal di kalangan penikmat musik rock alternative. Album mereka yang bertajuk Gran Turismo menempatkan single My Favourite Game sebagai single yang digemari setelah Love Fool.

ilustrasi : pinterest
ilustrasi : pinterest
Bila Nina bergabung dengan bandmates-nya secara langsung karena mereka telah berteman lama. Lain halnya dengan vokalis Garbage, Shirley Manson. Manson “ditemukan” oleh Butch Vig dan Steve Marker dari sebuah acara MTV bertajuk “120 minutes”, di mana wanita asal Skotlandia itu tampil dalam video “Suffocate Me” bersama bandnya Angelfish. Vig yang merupakan produser album fenomenal milik Nirvana “Nevermind” itu sebenarnya telah mempunyai band yang ia dirikan bersama Marker dan Erikson.

Namun, ada suatu masa di mana mereka mengalami kejenuhan dengan anggota band yang seluruhnya pria yang kebetulan pula band tersebut tidak begitu mendunia. Band yang baru saja meluncurkan album keenamnya pada bulan Juni tahun ini berjudul Strange Little Bird itu digadang-gadang mampu menjembatani dua genre musik yang bertolak belakang, yaitu alternatif rock yang berisik dan pop yang mainstream.

Beberapa single keren mereka yang pernah memuncaki beberapa tangga lagu dunia, di antaranya adalah #1 Crush, Stupid Girl, Only Happy When It Rains dan I Think I’m Paranoid. Selain mengisi soundtrack film Romeo + Juliet serta Cruel Intentions, Garbage pun diberi kepercayaan untuk menghiasi film James Bond dengan lagu The World is Not Enough.

ilustrasi : pinterest
ilustrasi : pinterest
Wanita kerap digambarkan sebagai makhluk yang penuh dengan kelemahlembutan. Namun, di balik kelemahlembutannya itu acap kali tersimpan sebuah kekuatan besar yang bahkan dapat mengguncang dunia, layaknya lima frontwoman di atas yang telah membawa band mereka masing-masing ke puncak sebuah ketenaran yang manis.

Mereka di atas hanyalah sebagian kecilnya, karena masih banyak wanita hebat berbakat yang telah menjadikan dunia musik yang genrenya didominasi oleh pria ini menjadi begitu berwarna.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun