Mia memandangi wajahnya di cermin oval yang pinggirannya berhias berbagai kerang di dalam kamarnya. Ia merasa sangat puas. Inilah wajah yang ia harapkan selama ini. Wajah kencang alami yang terinspirasi dari gaya hidup seorang model kawakan. Tak ada kerutan segaris pun yang sudi mampir di wajah licinnya. Ia sangat bangga dengan apa yang dicapainya. Kerja cerdas adalah kuncinya. Yah mirip mirip dengan motto em el em yang pernah ia jadi anggotanya.
Mia adalah wanita pencemas. Cemas akan penampilannya. Ia ingin seperti artis tempo dulu, Titik Puspa. Selalu terlihat awet muda. Tapi Mia tak ingin menempuh jalan sembarangan. Ia tak ingin menjadi culas bak ibu Gothel nya Rapunzel di Tangled. Apalagi menjadi seperti Count Drakula nya Bram's Stroker. Â Tidak, ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri seperti yang ia selalu tulis di kolom kata mutiara, ketika ia masih anak anak merangkak remaja. Be your self.
Wanita paruh baya itu tak ingin menempuh jalan yang tak di ridhoi pasangan hidupnya alih alih dompetnya. Ia tak ingin pergi ke Korea Selatan apalagi Korea Utara. Wajah mulus Jang Geun Suk dan Park Shin Hye memang selalu melintas di kepalanya. Namun wajah Kim Jong Un pun selalu ikut serta. Alih alih operasi plastik di Korea Selatan malahan bisa bisa dijadikan target operasi militer nya Korea Utara.
Suatu hari tantenya pernah memberi saran.
"Mengapa kau tak di suntik botox saja. Seperti halnya tetangga aku itu, Kade sama Femmy."
Mia terbeliak. Sejak kapan tantenya tetanggaan dengan mereka. Mengapa tante tak bilang-bilang, tahu begitu kan ia bisa minta tanda tangan.
Mia menggeleng. "Tak mau aku tante, aku takut kena efek samping dari Botullinum Toxin A itu lah."
"Lha masa iya ada efek sampingnya to?"
"Ada lah tante, seperti mulut kering, terserang gagap, kebutaan sementara, sampai dapat mengancam jiwa loh."
"Oh begitu ya. Hmm. bagaimana kalau di suntik silikon saja lah." Tante mengajukan opsi lain.
"Tak mau lah aku tante. Tante saja kalau begitu."
"Lha kok malah nyuruh aku to? Kenapa tak mau?"
"Aku takut wajahku jadi seragam dengan wajah Haji Jejen yang melegenda."
Tante geleng geleng kepala. "Nah, kalau begitu, kenapa kau tak pasang susuk saja?"
Mia menggeleng.
"Tak mau juga?" Mata tante membeliak.
"Tak mau lah tante, aku takut di datangi Suzanna yang tiba tiba minta royalti karena aku pasang susuk. Susukan Ratu Pantai Selatan."
"Waduh, itu Kutukan Ratu Pantai Selatan lah ponakan. Tante dulu sempat lihat filmnya. Suzanna itu cantiknya luar biasa." Tante tertawa, Mia pasang wajah datar ala Commander Data.
"Nah, gimana kalau di facelift saja, tarik wajah." Tante makin menggila.
"Takut ah tante."
"Takut apa lagi?"
"Takut wajah aku bisa bunyi seperti bedug mushola tetangga."
"Ya ampun, Mia. Sudah ah tante mau pulang. Pusing kepala kakap eh kepala tante."
Mia memandangi wajah nya sekali lagi di cermin berhias kerang itu untuk memastikan tidak ada sesuatu yang kurang sedikit pun. Maklum, reuni ini adalah acara yang paling di tunggunya setelah puluhan tahun tak bersua dengan teman teman SMA nya. Â Dengan langkah penuh percaya diri diatas highheels nya, Mia menghampiri teman temannya yang telah bergerombol saling berbagi cerita.
"Mia, aku rindu sekali dengan kamu." begitu seru Aci teman sebangkunya dulu. Dengan spontan Aci memeluk Mia.
"Iya Mi, aku juga. Aku rindu melakukan hal hal gila seperti yang kita pernah lakukan dulu." Ratna menimpali sambil tertawa keras.
"Wah Mi, kamu sama sekali tidak berubah." Sesi menatap Mia lekat lekat.
"Kalau sekarang kamu pakai seragam putih abu, kamu pasti benar benar dikira anak SMA." mereka tergelak.
"Mi, kamu kok diem aja. Kamu gak rindu dengan kami?" Aci bertanya, senyumnya mengembang.
Mia hanya tersenyum kecil nyaris tak terlihat.
"Aku rindu dengan kalian semua." Mia berkata lembut tapi datar.
Â
Tapi aku lebih merindukan tawa lepasku yang telah lama hilang karena menghindari kerutan.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI