"Maaf kak. Kakak salah tunjuk orang. Dia bukan saya, saya bukan dia. Sedangkan dia bukan dia, dan sebaliknya dia juga bukan dia seperti yang kakak maksud." Levi berkata dengan gaya ngerap penjaja obat kaki lima sambil tunjuk sana sini yang membuat kak Ardi dan senior lainnya ternganga.
Sebelum kak Ardi tambah muntab, tiga senior maju dan mulai memeriksa kertas di meja dada masing masing. Lalu mulai melakukan yang harusnya mereka lakukan sebelum hal hal aneh tadi berlangsung yang membuat kak Ardi muntab pangkat tiga.
"Xanana Handayani Gusmao."
Xana maju. Sepuluh senior itu menatap tak bekedip. Dua tumbang.
"Leonardo Dafinci S."
Leo maju. Delapan senior terbelalak, dua lagi tumbang.
"Ujang Bedog K T."
Ujang maju. Dua geleng kepala, dua bengong, dua berbinar binar lalu tumbang.
Sekarang tinggal satu yang tersisa di hadapan para senior yang rata rata sok tahu itu.
"Levi Johann Strauss K." bisik sang pengabsen pasrah.
Levi maju.Empat tumbang, habis tak bersisa.