Terdengar lengkingan bunyi Mikropon yang tidak bersahabat di telinga sesaat sebelum salah satu juri mengumumkan pemenang perlombaan memasak jengkol hari itu.
“Dan pemenang pertama adalah peserta dari RT 03 atas nama Delamitri.” Gemuruh tepuk tangan membahana.
“Mbak Del kita menang mbaaaak. Wah saya memang gak pernah salah.” Kata Pak sekte sombong sambal berjingkrakan.
Dela tidak percaya sedikit pun akan pendengaran nya, mana mungkin ia menang setelah ia memasukan macam macam bumbu ke dalam jengkol baladonya.
“Waah salah tu pak, masa menang, kan Dela salah kasih bumbu.”
“Wee ndak percaya, kalo gitu di coba sendiri masakannya.” Pak sekte menggandeng lengan Dela menuju meja Juri.
“Mas Nara, boleh nyoba tho barang sedikit, itu nganu jengkol baladonya. Ini yang mangsak nya gak percaya kalo mangsak an nya enak.”
“Mbak Del, mas Nara ini keponakan pak RW yang baru lulus kuliah di Enhaii.” Lanjut pak sekte tersenyum.
“Ini enak sekali loh pak sekte, ada semacam rasa rasa orientalnya gitu. Selamat ya Dela.” Sang Juri bernama Nara itu tersenyum kepada Dela sambil menyodorkan sebuah sendok.
Dela menggelengkan kepalanya, ia belum pernah makan jengkol sebelumnya. Mulutnya rapat.
”Coba deh,sedikit aja.” Nara menatap Dela tanpa berkedip.