Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Punk's not Dead

15 April 2016   16:14 Diperbarui: 15 April 2016   18:25 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi: Pinterest.com"][/caption]Megan membuka matanya pelan ketika mendengar ketukan keras di pintu kamarnya.  Alih alih beranjak dari ranjangnya, ia tetap berdiam di balik selimut patchwork bikinan tantenya sambil melirik weker bergambar Micky Mouse yang tengah tertawa.

Jarum jam telah berada di angka 8 tepat, Megan mengucek matanya yang masih terasa berat untuk di buka.  Kini ketukan di pintu pun telah berganti dengan teriakan lantang yang keluar dari bibir mamanya yang berbalut gincu warna nude. Megan menguap dan bergegas turun dari ranjangnya yang nyaman, memutar gagang pintu dengan asal dan membukanya.

"Ada yang nyari kamu …" Wanita paruh baya itu mengikuti kemana Megan pergi.

"Iya, aku tahu, Mam. Aku lupa hari ini ada janji sama dia." potong Megan cepat.

"Kamu kenal dia dimana? Sepertinya mama belum pernah lihat yang model begitu." Wanita paruh baya itu berhenti di depan pintu kamar mandi yang baru saja di tutup oleh putri semata wayangnya.

"Memangnya Mama gak mengenali dia?" Megan berteriak dari dalam kamar mandi.

"Itu Daniel, Mam." Lanjut Megan sambil menjulurkan kepalanya yang penuh shampoo.

"Daniel teman SMA kamu yang dulu sering bawain mama majalah itu?"

"Iya."

"Ah masa, kok dia.. "

"Hmm, makanya Mama tu harus sering ada di Rumah, jadi tahu segala perubahan yang terjadi. Ganti tuh tagline bisnis Mama, jangan kerja dirumah lagi." Megan keluar dari kamar mandi dengan wajah segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun