Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Ada yang Salah dengan Menjadi Kidal

4 Maret 2016   19:05 Diperbarui: 13 Agustus 2022   14:56 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat Hari Tangan Kiri Internasional - 13 Agustus"

Memiliki dua orang teman kidal atau lefthanded adalah sesuatu yang menarik bagi saya. Mereka ini adalah bagian dari 13% nya penduduk dunia yang dominan memakai tangan kirinya untuk beraktivitas.

Secara gak sadar saya gemar memperhatikan bagaimana mereka melakukan hal hal keseharian yang berlawanan dengan saya sebagai orang dominan kanan atau righthanded. 

Di mata saya, mereka itu unik karena perbedaan yang mereka miliki. Melihat mereka kepayahan (dalam pikiran saya nih) ketika harus menulis di meja kuliah yang didesain bukan untuk orang kidal, menulis di whiteboard yang kadang meninggalkan jejak tinta di tangan, membuka lembar demi lembar halaman buku, makan, minum, memainkan gitar, sampai menyerahkan sesuatu kepada orang lain, semua itu dalam pandangan saya terasa jangal tapi mengasikkan untuk diperhatikan.

Gak da kerjaan? Memang betul adanya, itulah saya, haha. Saya kadang malah dibuat aneh, bila mereka mengulurkan sesuatu dengan tangan kanannya.

Tapi untuk urusan tulis-menulis, gak semua orang kidal itu menulis dengan tangan kirinya.  Mendiang Kurt Cobain contohnya, dia kidal tapi tetap memakai tangan kanannya untuk urusan yang satu itu.

Sebenarnya apa sih kidal itu?

Kidal adalah kondisi dimana seseorang lebih dominan menggunakan tangan kirinya dari pada tangan kanannya. Hal ini dipengaruhi oleh bagian belahan otak yang mendominasi fungsi pergerakan tubuh. Untuk orang kidal otak bagian kanannya lah yang berperan banyak.

Otak bagian kanan ini mengontrol kemampuan dalam hal musik, kreatifitas, imajinasi, persepsi dan emosi. Pokoknya mereka ini jago deh dalam hal yang menyangkut pervisualan. 

Gak hanya itu, ada beberapa kasus orang kidal juga hebat dalam hal olahraga yang memakai alat bantu bola yang melibatkan koordinasi mata dan tangan.

Nah, kidal ini bisa disebabkan oleh nature, faktor genetik atau nurture yaitu pola pengasuhan sejak kecil.

Zaman dulu sekali ada kelompok masyarakat yang menganggap orang kidal berdekatan dengan kejahatan, setan atau peruntungan buruk. 

Mereka melabeli orang kidal dengan julukan sinister, dan mencap orang kidal sebagai golongan yang gak normal. Dari situ lah, banyak orang tua dan pihak sekolah yang berbasis agama, kerap memaksa anak kidal untuk menggunakan tangan kanannya. 

Padahal hal tersebut bisa berakibat buruk, seperti dapat menimbulkan kecemasan, gangguan tidur, membaca sampai berbicara. King George VI menjadi gagap karena dia dipaksa untuk menggunakan tangan kanannya padahal dia adalah seorang kidal sejati.

Banyak yang menganggap bahwa kidal di dominasi oleh ras kulit putih, padahal sebenarnya di asia pun banyak terdapat orang kidal. Hanya saja karena norma ketimuran dan agama yang menganggap tangan kanan lebih baik dari tangan kiri, maka banyak orang kidal yang menyembunyikan kekidalannya ataupun melatih tangan kanannya untuk aktivitas tertentu.

Tapi menurut saya, gak ada yang salah dengan kekidalan. Karena kita semua diciptakan oleh Nya, dengan segala kekurangan dan kelebihan.

Dan, being lefthanded is not a sin at all.

Sekian.

*lebih dari 2500 orang kidal meninggal setiap tahun karena kecelakaan disebabkan menggunakan barang yang di desain bukan untuk orang kidal

[caption caption="sumber : republika.co.id"][/caption]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun