Kedua adalah pertamax. Bahan bakar jenis ini diperuntukkan bagi kendaraan yang mensyaratkan BBM beroktan tinggi. Harganya relatif lebih mahal. Namun dengan tingkat oktan yang tinggi (92), proses pembakaran lebih sempurna dan polutan yang dihasilkan juga kecil sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, bahan bakar jenis ini juga dapat menjaga agar mesin tetap awet.
Ketiga adalah pertamax plus. Dengan komposisi oktan 95 persen, proses pembakaran BBM ini lebih sempurna sehingga jumlah polutan yang dihasilkan juga relatif sedikit.
Tidak hanya menghasilkan bahan bakar beroktan tinggi yang ramah lingkungan, Proyek Langit Biru Cilacap juga diharapkan akan mengurangi jumlah impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan proyek ini, Pertamina Refinery Unit IV Cilacap diharapkan mampu memproduksi bahan bakar setara pertamax dengan jumlah 91.000 barel per hari. Dengan jumlah produksi sebesar ini, maka Indonesia dapat mengurangi ketergantungan kepada produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dari luar negeri.
Mari kita dukung upaya menjaga mengurangi pencemaran udara dengan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi yang ramah lingkungan. Bersama, kita semua dapat membantu menjaga agar udara yang kita hirup bebas dari zat pencemar dan langit yang menaungi kita tetap biru.
Oleh: Ikarowina Tarigan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H