Mohon tunggu...
ikangorengsihombing
ikangorengsihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak Mahasiswa Unpam

Suka Melirik Dan Main Game

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Mahasiswa Di Kampus

20 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Diantara sebab belum suksesnya pendidikan karakter dewasa ini, sangat dimungkinkan karena pendidikan karakter berbasis nilai-nilai budaya di sekolah belum dilaksanakan secara serius. Tulisan ini hadir untuk menekankan urgensi nilai-nilai kebudayaan sebagai nilai-nilai utama dalam pendidi kan karakter, khususnya di sekolah, serta menghadirkan gagasan implementasinya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode library research, yaitu dengan mempelajari dan menganalisa berbagai referensi, artikel jurnal, buku dan penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan obyek penelitian, serta sumber-sumber lain yang mendukung penelitian. Selanjutnya dilengkapi dengan pengalaman penulis selama terlibat dalam pengelolaan/ pelatihan sekolah-sekolah di beberapa provinsi di Indonesia. Menurut Ansori (2019), studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah. Data diperoleh dari data yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka lainnya seperti buku, jurnal, artikel, peneliti terdahulu.

Pada penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan dalam pengumpulan, analisis, dan penyajian data. Dimulai dengan mengumpulkan berbagai sumber, mengaktegorisasi sumber sesuai dengan struktur bahasan penelitian yang telah ditentukan, memilih informasi yang kredible, menganalisis konten dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, selanjutnya diperkuat dengan wawancara kepada beberapa pengelola sekolah di beberapa provinsi sebagai data pelengkap.

HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Budaya (Cultural Value)

Nilai adalah sesuatu konsep yang dianggap baik, penting, dan diharapkan oleh suatu anggota masyarakat tertentu yang menyepakatinya. Konsep tersebut menjadi tolok ukur benar-salah dan baik-buruknya suatu objek. Budaya menurut Budaya et al. (2013), merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat, unsur- unsur pembentukan tingkah laku didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.

Nilai budaya berarti suatu konsep umum yang terorganisasi dan mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu, yang berhubungan dengan korelasi manusia dengan lingkungan, pengetahuan, hukum, adat, serta diturunkan dari generasi ke generasi. Nilai budaya tersebut bisa diadopsi dan dimodifikasi pada komunitas tertentu untuk tujuan tertentu. Misalnya desain kebudayaan untuk komunitas terbatas di perusahaan dan sekolah, demi tujuan produktifitas dan pendidikan.

Kebudayaan yang dibentuk untuk anggota masyarakat tertentu atas dasar nilai-nilai budaya tertentu akan mempengaruhi tatanan perilaku anggotanya. Kebudayaan perusahaan akan mempengaruhi para pengelola dan pekerja didalamnya. Kebudayaan sekolah akan mempengaruhi warga sekolahnya, demikian seterusnya.

Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Budaya di Sekolah

Secara etimologi, bila ditelusuri dari asal katanya, kata karakter berasal bahasa Latin “kharakter”, “kharassein”, “kharax”, yang berarti membuat tajam dan membuat dalam. Secara terminologi, karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia.(Putry, 2019)

Suatu bangsa akan bisa mencapai taraf kemajuan dan tetap eksis dalam persaingan global apabila rakyatnya berkualitas Lickona (2012). Karakter merupakan puncak (kulminasi) dari sikap, perilaku, motivasi, dan skill individu (Battistich, 2008).(Taufik, 2014) Tanpa penguatan karakter, kemajuan suatu bangsa akan sulit terjadi. Karakter suatu bangsa itu sendiri merupakan turunan dari nilai-nilai kebudayaan yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun