Sedangkan kenapa proses membuat es puter membutuhkan garam, nantinya guru bisa menerangkan tentang manfaat garam yang bisa digunakan untuk menurunkan suhu es batu.Â
2. Belajar tentang sejarah dan kearifan lokal bidang kuliner
Di balik proses pembuatan es puter, sebetulnya guru pun bisa menerangkan ke siswa tentang sejarah kuliner es puter dan asal-muasalanya ada di Indonesia.Â
Jadi menurut sejarah yang pernah saya sendiri baca, es puter itu awalnya dibuat oleh masyarakat Indonesia yang ingin sekali mencicipi es krim, tapi merasa cukup sulit menjangkaunya. Dikarenakan sejak dulu, orang awalnya mengenal es krim yang identik dengan susu sebagai bahan pembuatnya.
Dan es krim di masa itu, jadi makanan penutup yang berkelas dan hanya dinikmati para orang Belanda yang tinggal di Indonesia.Â
Dengan kearifan lokal di mana pohon kelapa dan santan begitu mudah didapatkan di Indonesia, jadilah masyarakat Indonesia membuat es krim dengan bahan santan. Karena prosesnya harus terus memutar wadah, jadilah disebut es puter.
Bahkan konon katanya, es puter ini menjadi bagian peninggalan sejarah non-fisik kota Solo, lho!
3. Belajar wirausaha
Sebetulnya kini untuk membuat es puter, tidak harus melulu dengan santan kok. Karena sekarang ini sudah banyak susu cair aneka rasa, susu tersebut bisa digunakan juga sebagai bahan es puter.
Pengetahuan ini bisa merangsang anak-anak untuk berpikir, "Kalian juga bisa jualan es puter tapi kekinian dengan rasa-rasa. Nggak melulu hanya rasa santan."
Kalau versi saya yang jadi gurunya, mungkin akan memotivasi sisi entrepreneurship siswa dengan hal tersebut. Yah, siapa tahu, ada anak yang mau membuat proyek es puter sebagai bagian dari usahanya, atau ia bekerja sama dengan ibunya untuk membuat es puter kekinian tersebut.