Proses dalam membuat es puter ini pada awalnya memang harus meletakkan bongkahan-bongkahan es batu di sekeliling kaleng yang diletakkan di sebuah wadah. Jadi wadahnya harus lebih besar dari kaleng yang akan dipakai untuk membuat es puter.
Kemudian, tambahkan juga garam kasar, atau kalau orang Jawa menyebutnya garam grosok, ke es batu di sekeliling kaleng. Ini nanti akan ada penjelasan sainsnya.Â
Selanjutnya kalau versi suami saya saat itu, wadah kaleng bisa diisi dengan santan kental dan gula. Setelah itu, tutup kaleng, kemudian putar kalengnya terus menerus selama lebih dari 30 menit.
Proses memutar kaleng ini memang agak lumayan lama. Jadi, memang ada baiknya kegiatan membuat es puter ini dilakukan secara berkelompok. Agar, siswa jadi bisa bergantian memutar wadah kaleng secara terus menerus.
Setiap sekitar lima menit, wadah kaleng harus dibuka, dan adonan es puter harus diaduk. Tujuannya, agar proses pembekuan es bisa lebih cepat dan merata. Setelah itu, tutup lagi kaleng dan putar kembali. Anak-anak bisa melakukan proses ini terus menerus sampai tekstur es puternya benar-benar pas.
Beberapa Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kegiatan Membuat Es Puter
Dari kegiatan membuat es puter itu sendiri, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil oleh para siswa.
1. Belajar sains
Dari proses membuat es puter, ada beberapa proses sains yang terjadi. Misalnya hal utama yang bisa siswa temukan adalah proses membeku yaitu perubahan wujud adonan dari cair ke padat. Sedangkan es batu yang di luar kaleng mengalami proses mencair.
Ada juga proses menyublim yaitu munculnya uap atau bentuk gas dari es batu yang masih beku. Kemudian ada proses mengembun yang bisa siswa temukan di luar wadah baskom tempat es batu.
Tapi seiring waktu, muncul juga proses mengkristal yaitu perubahan wujud dari gas menjadi padat. Bentuk kristal ini bisa siswa temukan di dinding bagian luar wadah baskom yang digunakan untuk tempat meletakkan es batu dan kaleng.