Rasa syukur berkaitan dengan rasa bahagia atau rasa nyaman. Sedangkan dalam LoA, perasaan bahagia inilah yang dapat mengundang datangnya rezeki yang lebih besar.
Hal ini sudah menjadi hukum alam. Bahwasanya sahabatnya rezeki adalah rasa bahagia. Semakin kita sering bahagia, ada getaran positif yang terpancar ke semesta, yang membuat banyak kebaikan berdatangan mendekati kita. Kebaikan inilah yang sering kita terjemahkan sebagai rezeki.
2. Syukur versi ke dua
Sementara, syukur versi ke dua ini yang masih banyak dianggap unik. Bagaimana bisa kita mensyukuri sesuatu yang kita sendiri belum mendapatkannya.
Tapi inilah keunikan LoA yang sudah dialami banyak orang. Kerap saya simak konten orang-orang yang merasa bahagia sudah memiliki ini itu meski belum memilikinya.Â
Mungkin terkesan halusinasi. Tapi inilah salah satu hukum lain dari alam ini. Kekuatan pikiran yang berbentuk keyakinan hingga perasaan mensyukurinya nyatanya bisa menjadi nyata.
Banyak Bersyukur di Bulan Ramadan untuk Lebih Menarik Banyak KebaikanÂ
Mumpung Ramadan, bulan di mana banyak doa begitu diijabah, akhirnya saya mencoba membiasakan diri membuat catatan syukur dalan dua versi tadi. Kebiasaan ini saya lakukan utamanya di malam sebelum tidur dan saat waktu tahajud.
Paling tidak, saya menuliskan minimal 10 hal yang saya syukuri di hari itu. Jadi sebelum tidur, saya tulis apa saja hal yang begitu saya syukuri dan sudah terjadi.
Cara ini mampu membangkitkan perasaan bahagia. Nah, energi positif ini saya lanjut dengan membuat catatan minimal 10 hal yang ingin saya miliki. Saya tulis dengan rasa syukur dan bahagia sudah memilikinya.
Catatan syukur ini tak hanya mensyukuri rezeki materi saja lho ya. Bisa berupa hal-hal yang terasa seperti keberuntungan, bisa sembuh dan sehat, atau anak-anak yang seharian jadi anak manis.Â