Akhirnya yang terjadi, di kemudian hari Allah memberikan kondisi di mana saya sampai benar-benar mengalami kekurangan. Rezeki yang saya usahakan, seakan-akan begitu sulit didapatkan.Â
Saat menyadarinya, saya pun menangis hingga melakukan shalat taubat. Di penghujung shalat, saya meminta ampun pada Allah atas kesalahan sudah saya lakukan. Saya pun berucap, andai memang kesulitan hidup yang saya alami saat itu disebabkan karena kesalahan saya yang tidak pandai bersyukur, saya bertobat menyesalinya. Setelah itu saya lalu berdoa agar diberi kemudahan dan pertolongan.
Pengalaman itulah yang membuat saya jadi lebih berhati-hati saat menerima rezeki apapun. Hingga ketika akhirnya satu per satu rezeki datang, saya jadi lebih mensyukurinya.Â
Berada di titik rendah karena sudah tidak pandai bersyukur itu seperti mendapat banyak pelajaran dari Allah.
1. Tak selamanya tangan kita harus selalu di atas
Ternyata ada orang-orang, termasuk saya, yang merasa tidak nyaman saat harus berada di posisi tangan di bawah. Itulah yang pernah saya alami.
Hingga kemudian saya disadarkan, hidup itu bisa berputar posisi. Tak selamanya dan tak bisa semau kita untuk selalu menjadi orang yang mampu memberi ke orang lain.
Satu hal lagi yang saya sadari, saat sering berposisi tangan di bawah, itulah momen di mana Allah meminta saya menjadi orang yang murah hati untuk mendoakan kebaikan bagi orang lain. Apalagi bukankah doa itu nantinya akan berbalik pada kita bukan?
2. Berbaik sangkalah pada siapapun yang sudah memberikan apapun pada kita
Ternyata bersyukur itu bisa berupa kondisi hati yang selalu berpikir positif. Termasuk tidak berpikir hal negatif pada siapapun yang sudah memberikan apapun untuk kita.
Sekali lagi, karena apapun yang kita pikirkan, semuanya bisa kembali ke diri kita. Itulah yang perlu diingat.