Jadi KTP hanya tinggal ditempel lalu keluarlah data yang diperlukan. Pada meski tersebut, saya juga diminta untuk menempelkan jari telunjuk kanan dan kiri untuk pengecekan.
Selain itu, saya disodori selembar kertas yang berisi pernyataan bahwa nomor saya yang asli adalah yang saya tuliskan di kertas tersebut dan memang sesuai dengan NIK saya sendiri. Materai ditempel dan dibubuhkan tanda tangan saya di atas kertas pernyataan tersebut.Â
Jika dirunut, proses pemblokiran ini memang tidak membutuhkan waktu lama. Tidak sampai 30 menit, urusan saya pun beres.
Kelemahan dalam Proses Pengecekan NIK untuk Nomor Hp
Sejujurnya, saya cukup kesal dengan kasus NIK yang sampai dipakai oleh nomor yang bukan milik saya. Apalagi, kasus ini juga tidak terjadi pada saya, tapi juga pada kedua orang tua saya.
Jadi sepulangnya dari GraPARI, saya lantas mengecek NIK kedua orang tua saya. Benar saja, NIK kedua orang tua saya juga ternyata sudah digunakan nomor asing lain. Bahkan, di masing-masing NIK ada dua nomor asing.Â
Dari hasil browsing, NIK ayah saya dipakai oleh nomor asing Telkomsel lain yang juga berasal dari Lampung. Waktunya pun sama, bulan Februari 2023.Â
Sedangkan nomor asing Telkomsel lainnya adalah nomor Balikpapan yang sudah menggunakan NIK ayah saya sejak tahun Desember 2020.
Sementara NIK ibu saya juga sama-sama digunakan nomor asing Telkomsel lain yang berasal dari Lampung. Waktunya juga sama, di tanggal dan bulan yang sama di Februari 2023. Sedangkan nomor asing Telkomsel lainnya adalah nomor Samarinda yang sudah dipakai sejak November 2021.
Yang saya kesal dari proses pengecekan ini saja, adalah sebagai berikut.