Dulu sewaktu main ke Loksado di tahun 2013, saya dan kawan saya Luluk, menyempatkan singgah di Kota Kandangan. Kawan mengajar kami di sekolah yang bernama Nina adalah orang asli sana.
Dan kebetulannya, saat itu Nina sedang 'pulang kampung' juga ke rumahnya. Jadilah kami yang anak Jawa ini menambah pengalaman untuk eksplorasi Kota Kandangan.Â
Asyiknya lagi, rumah kawan saya ini ada di pusat kota. Kami pun bahkan cukup berjalan kaki saat pergi ke pasar.
Loksado dan Kandangan adalah dua daerah yang sama-sama ada di Hulu Sungai Selatan atau HSS, Kalimantan Selatan. Nah, Kota Kandangan lah yang menjadi ibu kota HSS.Â
Menurut pengalaman saya waktu itu, banyak hal yang bisa dieksplorasi dari Kota Kandangan. Mulai dari budaya, kuliner, sampai sejarah.Â
Beberapa hal mengesankan yang pernah saya jumpai di Kota Kandangan adalah sebagai berikut.
1.Masjid Agung At Taqwa
Konon, awalnya masjid ini dibangun tahun 1906. Dulunya hanya berupa kayu. Dan kini setelah mengalami beberapa kali renovasi, masjid ini sudah dibangun dengan menggunakan semen secara keseluruhan.
2. Pasar
Kalau pas main ke manapun, saya paling suka main ke bagian pasar. Dari pasar, saya bisa melihat banyak budaya yang bisa tercermin dari aktivitas jual beli di pasar.
Termasuk saat main ke pasar Kota Kandangan, saya dan kawan saya Luluk waktu itu bisa melihat berbagai anyaman yang dijual oleh para pedagang, sampai beberapa kuliner unik khas sana.Â
Yang saya terkesan adalah keberadaan doa masuk pasar yang ditempel di bagian atas pintu utama masuk pasar. Doa tersebut jika dibaca, tujuannya bisa membuat kita meminta perlindungan dari godaan setan selama berada di pasar tersebut.Â
Mungkin maksudnya, termasuk agar kita terhindar dari kegiatan menghambur-hamburkan uang, atau ulah jin yang terkadang usil dan bisa membuat uang kita hilang kali ya.
3. Surabi Jongkok
Sebelum berangkat ke pasar, waktu itu kawan saya Nina mengingatkan agar nanti kami tidak melewatkan surabi jongkok yang dijual di pasar. Katanya, surabi atau serabi ini sangat enak sehingga banyak pembelinya.
Dan benar saja, saat menemukan penjual surabi ini, saya melihat banyak orang yang antri untuk membelinya. Di situlah saya baru tahu kenapa disebut surabi jongkok.
Jadi, penjual surabi menyediakan bangku-bangku kayu yang membuat kita jadi duduk tapi dalam posisi seperti jongkok.
Surabinya sendiri menurut saya sebetulnya serabi yang seperti di Jawa. Tapi untuk menikmatinya, surabi ini disiram dengan cairan gula aren yang cukup kental.
4. Ketupat Kandangan
Seingat saya, Kota Kandangan itu terkenal dengan dodol dan ketupat kandangannya. Waktu itu kami disarankan untuk pergi ke Ketupat Kandangan Kaganangan yang terkenal di kota tersebut dan sering diliput hingga masuk tivi.
Warung Kaganangan ini berada di Jalan Ahmad Yani No 21, Parincahan, Muara Banyu Barau, Kota Kandangan. Di warung yang sudah ada sejak tahun 1975 ini kini sudah berbentuk restoran besar.
Kita bisa menikmati Ketupat Kandangan dengan lauk ikan atau iwak haruan, telur itik, atau jeroan ikan gabus yang disebut dengan paparutan.
5. Tugu
Kalau mau disebut sah main ke Kota Kandangan, cari saja tugu yang khas ada di kota tersebut. Waktu itu saya menjumpai sebuah tugu besar yang menandakan Kota Kandangan, serta sebuah tugu berbentuk ketupat.Â
Tugu yang berbentuk ketupat ini cukup bagus jika dilihat saat malam hari. Sorot lampu yang terang membuat warna bentuk ketupat terlihat mencolok di malam hari.
6. Odong-odong ganal
Salah satu yang membuat saya terkesan saat main ke Kandangan adalah saat diajak naik odong-odong ganal. Ganal sendiri artinya besar.Â
Jadi, odong-odongnya memang berukuran besar. Saya sendiri malah berpikir, odong-odong ini lebih mirip kereta hias yang berbentuk kereta kencana. Odong-odong ini ditarik oleh sebuah sepeda motor roda tiga.
Odong-odong ganal bisa dinaiki beberapa orang yang duduk dengan bentuk tempat duduk bertingkat.
7. Arsitektur rumah tempo dulu
Kandangan adalah sebuah kota yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Karena itu tak heran jika kita ke sana, akan banyak menemukan rumah dengan arsitektur tempo dulu.Â
Bagi yang suka dengan segala yang berbau vintage terutama terkait arsitektur, pastinya akan suka jika berjalan-jalan di Kota Kandangan.
8. Rumah adat Banjar
Waktu ke sana, kawan saya Nina sempat mengajak saya dan Luluk untuk mampir ke rumah adat Banjar. Letaknya di Tibung Raya, di pinggir jalan utama atau lintas provinsi yang ada di Kandangan.Â
Di tempat ini kita bisa belajar sejarah, serta menjumpai berbagai hasil kerajinan dan makanan khas lokal yang ditawarkan untuk para wisatawan.
Sayangnya karena hanya sehari semalam saja kami di sana, saya terlewat untuk mengeksplorasi dodol yang juga salah satu makanan khas Kandangan.
Jadi jika ingin puas mengeksplorasi daerah Hulu Sungai Selatan yang ada di Kalimantan Selatan, rasanya tak cukup hanya sehari dua hari untuk mengeksplorasi Loksado atau main di Kota Kandangan.