Suatu ketika, istri teman kerja saya waktu mengajar di Kalimantan Selatan mengundang saya dan teman serumah untuk main ke rumahnya. Katanya, dia mau membuatkan kami Mandai dari kulit cempedak.
Sebagai orang yang sangat suka untuk mencoba makanan asing atau belum pernah sama sekali merasakannya, tentunya saya langsung penasaran dan semangat untuk mencobanya. Meski dalam hati saya berpikir, apa iya kulit cempedak bisa dimakan.
Pas saya datang ke rumahnya, ternyata kulit cempedak yang ada dalam bayangan saya, tidak terlihat sama sekali dalam sebuah mangkok olahan mandai. Rasanya, enak!Â
Buat kalian yang belum pernah mencoba mandai, kali ini saya akan cerita apa dan bagaimana itu mandai, kuliner unik khas Kalimantan Selatan yang berasal dari kulit cempedak.
Jadi memang benar, mandai adalah olahan makanan yang berasal dari kulit cempedak. Namun jangan bayangkan kulit cempedak yang diolah langsung begitu saja lho ya. Melainkan, mandai yang dibuat masakan itu sudah melewati beberapa proses terlebih dahulu.
Cara Membuat MandaiÂ
Cara membuat mandai adalah dengan mengupas terlebih dahulu kulit bagian luar dari cempedak yang sudah matang. Kita hanya akan mengambil kulit bagian dalamnya.
Setelah itu, cuci bersih kulit cempedak tersebut kemudian taburi garam. Diamkan dulu selama kurang lebih satu jam.Â
Kalau sudah, angkat dan pukul-pukul seperti saat membuat daging empal. Kemudian, simpan mandai tersebut dalam sebuah wadah tertutup yang disusun dengan rapi. Kita bisa menyimpannya di dalam kulkas.
Yang saya tulis ini hanya gambaran besar cara membuat mandai ya. Untuk lebih jelasnya, silakan browsing sendiri di internet. Atau jika ingin lebih praktis, kita bisa juga kok membeli mandai yang sudah diolah seperti tadi di internet.Â
Mandai yang sudah jadi yang dibuat dan disimpan dengan baik ini bahkan bisa tahan disimpan hingga satu tahun, lho!Â
Nikmatnya Mandai yang Terasa Seperti Makan Daging
Kalau ada yang penasaran apa benar mandai itu enak, jawaban saya sih memang enak. Saat menyantapnya, kita bisa lupa kalau itu asalnya dari kulit cempedak.
Dulu waktu tinggal di Kalimantan Selatan, biasanya saya membeli mandai yang sudah jadi di pasar tradisional. Mandai 'mentah' itu kemudian saya olah menjadi tumisan. Bumbunya hanya bermodal bawang merah, bawang putih, dan cabai saja.Â
Menurut saya, mandai itu mirip seperti nangka muda yang bisa diolah untuk sayur. Tapi jika sudah matang dan menjadi masakan, teksturnya malah mirip seperti suiran kasar daging ayam. Rasanya gurih saat disantap, juga sangat mirip seperti rasa suiran daging ayam.
Tapi ada satu pesan saya terutama untuk yang punya asam lambung. Karena mandai ini olahan fermentasi, ada baiknya jangan makan terlalu banyak jika kita memiliki asam lambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H