Lantas sampai di kantor, saya angkat celana panjang saya sampai di atas lutut, lalu saya bebat bagian kaki saya di bawah lutut dengan kain.Â
Hehehe... kan lucu dong jadinya kalau saya yang pakai jilbab ini harus mengenakan celana panjang yang diangkat sampai di atas lutut dan memperlihatkan bagian betis saya!Â
Yah, pokoknya cukup deh bagian luka itu tidak tertutup oleh apapun.Â
Untungnya, kantor saya terutama ruang redaksi selalu mempersilakan siapapun karyawan di kantor itu untuk duduk seenaknya!Â
Maksudnya, mau duduk jongkok di atas kursi, sampai angkat kaki sekalipun, nggak akan ada yang melarang. Kecuali jika ada tamu, pastinya tahu sama tahu sendiri lah harus bersikap seperti apa.
Lantas bagaimana untuk memperlancar jalan saya yang pincang? Eit, si tongkat sapu juga nggak ketinggalan saya bawa lho.Â
Jadi ketika di kantor, berubahlah saya bak Nenek Lampir dengan tongkat panjang saktinya yang berjalan ke sana ke mari!Â
Yang penting, kerja jalan terus!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H