Segera, saya cari orang singkong goreng untuk jadi camilan saya, membeli madu untuk diminum, membawa bungkusan praktis bubur instan, sampai dengan membuat jamu parutan kunyit sendiri.Â
Untungnya, cara-cara seperti itu berhasil dan bisa membuat tubuh saya kembali normal.
Pernah juga di lain waktu, saya mengalami kecelakaan saat mengendarai motor yang membuat lutut saya mengalami luka yang bisa dibilang bukan luka ringan.Â
Meski badan sampai demam berkali-kali karena efek luka yang ada, tetap saja, waktu itu saya ngeyel untuk hanya tetap mengandalkan obat-obatan ala kadarnya saja.
Kala itu, segala obat saya coba oleskan ke luka yang ada di lutut tersebut.Â
Mulai dari mengoleskan minyak tawon yang jadi obat andalan keluarga saya sejak kecil, betadine yang konon terkenal mampu mengeringkan luka, sampai mengoleskan minyak gamat pemberian teman yang katanya di Malaysia terkenal ampuh menyembuhkan luka.
Saat harus ke kantor, bingunglah saya waktu itu karena kaki saya tidak bisa berjalan dengan seperti biasanya.Â
Sementara sewaktu di rusun tempat saya tinggal saja, ke mana-mana, saya harus merangkak atau mengandalkan tongkat sapu yang sudah dilepas kepala sapunya.Â
Belum lagi luka yang ada di lutut, yang tak mungkin terus menerus saya tutupi dengan celana panjang.
Setelah pikir ini itu, saya pun menemukan cara bagaimana agar bisa tetap ke kantor dan tetap bekerja.Â
Mulai dari saat berangkat, saya meminta tumpangan ke Tari, teman sekamar saya yang juga seorang reporter.