Momen lebaran biasanya menjadi ajang bagi kebanyakan orang untuk berbagi rezeki kepada anak-anak. Pada umumnya, anak-anak yang datang bersilaturahmi akan mendapatkan amplop berisikan uang.
Jika anaknya masih bayi dan belum mengerti uang, biasanya uang ini kemungkinan larinya akan ditabung oleh orang tuanya, atau diambil oleh orang tuanya sendiri untuk dibelikan kebutuhan anak atau keluarga.
Sementara jika anaknya sudah besar dan tahu arti uang, anak-anak ini biasanya juga tahu kalau uang itu bisa dibelanjakan. Misalnya, dibelikan mainan atau makanan.
Mungkin hanya sedikit anak yang memilih untuk menabungnya. Anak tipe ini biasanya sudah cerdas keuangan karena kebiasaan atau pendidikan yang diterapkan oleh orang tuanya.
Saya sendiri kemarin sempat menuliskan artikel tentang "Menyelamatkan Uang Amplop Lebaran Si Kecil". Mungkin teman-teman berkenan membacanya. Terutama bagi yang masih bingung, harus diapakan uang amplop alias THR-nya anak-anak kita.
Beli Mainan untuk Anak dari THR-nya, Ya atau Tidak?
Lantas bagaimana jika anak meminta uang THR-nya untuk dibelikan mainan? Saya sendiri punya pertimbangan tersendiri untuk menyikapi hal tersebut.
Karena walau bagaimanapun, kita sebagai orang tua yang lebih tahu apa dan bagaimana kebutuhan anak-anak di masa depan, maka ada baiknya ajak anak untuk berdiskusi tentang hal ini. Terutama, jika anaknya sudah berusia TK besar atau SD dan sudah bisa diberi pemahaman.
Ada baiknya, terutama kita sebagai orang tua, memikirkan terlebih dahulu apa yang menjadi kebutuhan utama anak kita. Misalnya, membeli sepatu baru karena sepatu yang lama sudah sempit, membeli baju baru untuk sehari-hari, atau bahkan untuk membeli buku baru karena sebentar lagi sudah tahun ajaran baru.
Jika kebutuhan-kebutuhan utama tersebut sudah tercukupi atau paling tidak berkurang beban keuangan untuk masa depan, barulah kita meluluskan permintaan anak untuk membeli mainan.