Pernah juga nih ada cerita lucu tentang teman reporter yang meliput kuliner.
Sewaktu si narasumber menyebutkan dalam resepnya menggunakan lengkuas, teman saya lalu bertanya, "Lengkuasnya berapa lembar?"
Tentu saja, si koki jadi tertawa. Masa iya lengkuas yang tergolong dalam bumbu berbentuk umbi-umbian dan biasanya ditakar dengan ukuran ruas, lalu ditanya berapa lembar?
Tuh kan, jadi yang namanya meliput kuliner itu bukan hal sepele. Urusan membedakan mana jahe, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk pun bisa jadi hal yang penting.
Dan gara-gara urusan liputan kuliner juga pada akhirnya saya jadi banyak belajar tentang seputar kuliner.
Mulai dari tips-tips cara memasak, fungsi bumbu ini itu untuk rasa yang seperti apa, sampai istilah-istilah kuliner.
Tidak jarang, waktu itu saya kerap disodorkan resep berupa bahasa Inggris dari sang koki.
Awalnya sih saya pikir sepele. Tapi ternyata, mengalihbahasakan resep itu justru jadi pengalaman yang bisa dikatakan paling sulit daripada menerjemahkan bidang lain seperti ekonomi bahkan elektronika!
Ceritanya pernah kala itu, saya dipusingkan dengan istilah lemon grass. Jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia begitu saja, memang sih artinya bisa menjadi rumput lemon. Nah lho, mana ada kan bumbu bernama itu?
Walhasil, urusan mengetik resep yang biasanya jadi bagian paling mudah di saat tenggat waktu dari redaktur yang makin mepet, justru sedikit runyam kala itu.
Sibuklah saya mencari ke internet tentang arti dari lemon grass. Redaktur dan orang redaksi pun tidak tahu apa itu lemon grass.