Mohon tunggu...
Ika Lutfia Fitriani
Ika Lutfia Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bangkitlah apapun keadaannya.. Karena kesuksesan itu berawal dari kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayahku Pahlawanku

10 Maret 2022   18:55 Diperbarui: 10 Maret 2022   19:23 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam lingkungan keluarga ayah merupakan sosok pemimpin dan imam bagi keluarga kecilnya. Akan tetapi, bagi seorang anak perempuan ayah merupakan cinta pertamanya. Karena baginya, seorang ayahlah yang pertama kali mengajarkan kasih sayang  kepada putri kecilnya. 

Ayah akan menjadi pelipur lara ketika anak perempuannya sedang bersedih hati. Dia akan selalu menghibur anaknya untuk bisa selalu tersenyum dan tetap kuat. Walaupun Cara ayah menyayangi anak perempuannya  memang berbeda dengan kasih sayang seorang ibu.

Tetapi kasih sayang seorang ayah tidak lebih kurang dari seorang ibu. Seorang Ibu bisa mengungkapkan kasih sayangnya melalui ucapan tetapi seorang ayah tidak bisa mengungkapkan kasih sayangnya lewat ucapan akan tetapi lewat tindakan. 

Ayah tidak segan menegur anak perempuannya ketika salah dan terkadang dia tidak membiasakan anak perempuannya menjadi manja padanya. Hal ini dilakukan agar anak perempuanya bisa menjadi mandiri untuk menghadapi kehidupan selanjutnya. 

Seorang ayah juga akan menjadi perisai terdepan jikalau anaknya disakiti oleh orang lain. Dan kasih sayang seperti inilah yang seorang ayah lakukan yang tidak bisa ditandingi oleh lelaki mana pun.

Menurutku Ayah merupakan sosok yang tanguh, penyabar,dan tak kenal lelah. Ayah tidak pernah mengungkapkan rasa lelahnya ketika sibuk seharian kerja. Aku ingat saat aku masih kecil dimana ayah sangat dekat denganku. Tidak jarang ayah selalu membuatku tertawa karna bercandaannya. Bahkan kadang ayah juga menirukan kartun favoritku hanya untuk membuatku tertawa. 

Saat aku lapar pada malam hari ayah selalu membuatkan makanan untukku entah itu nasi goreng, sambal, tempe, ataupun mie rebus. Terkadang aku juga ikut membantu ayah untuk membuat makanan dan nantinya kita akan makan bersama-sama didepan televisi. 

Setelah itu kita akan menonton film hingga larut malam sampai aku tertidur didepan televisi. Ayah tidak pernah membangunkanku saat tertidur didepan televisi dan diam-diam memindahkanku ke kamar tidurku. 

Ayah juga sering jahil padaku tak jarang aku dibuat menangis karena kejahilannya. Ibuku pernah bilang bahwa sewaktu aku masih balita, disetiap paginya ayah selalu membawaku jalan-jalan untuk berjemur dan menghirup udara pagi. Kadang ayah juga membawaku untuk melihat hewan-hewan yang ada di lingkungan sekitar seperti kupu-kupu, bebek, ayam dan katak. 

Ayah bilang dulu waktu aku masih balita aku sangat menyukai hewan katak karena sering molompat kesana kesini dan membuatku tertawa. Bahkan ayah sanpai membelikanku boneka katak yang mirip banget seperti aslinya agar bisa kumainkan setiap harinya. Karena Setiap aku sudah melihat katak aku tidak mau diajak pulang dan akan menangis.

Saat aku akan memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) ayah pergi merantau ke negara malaysia untuk bekerja disana. Rasanya kecewa bercampur sedih karna sosok yang selalu menghiburku akan pergi meninggalkan rumah. Bahkan saat yang lain mengantarkan ayah ke bandara untuk keberangkatannya aku memilih untuk diam dan pergi ke sekolah. 

Aku pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda kayuhku karna saat itu sekolahku melarang siswanya menggunakan motor. Dan saat menuju ke sekolah tangispun tidak bisa dibendung lagi saat mengingat kebersamaanku bersama ayah. 

Setelah pulang dari sekolah dan melihat keadaan rumah seperti ada kurang. Biasa ayah akan menyambutku dengan senyuman ketika pulang dari sekolah dan sekarang senyuman itu tidak ada. Seiring berjalannya waktu aku dan ayah menjadi asing karna aku yang selalu menolak saat ayah ingin berbicara lewat telpon. 

Walaupun aku tau kepergian ayah ke malaysia untuk memenuhi kebutuhanku dan ibu tetapi rasa kecewa itu masih tetap ada. 3 tahun pun berlalu dimana saat itu aku akan lulus dari Sekolah Menengah Pertamaku. Ibu bilang padaku bahwa ayah akan pulang kerumah. Ibu menyuruhku untuk berbicara dengan ayah ditelepon. Dan akhirnya akupun menyetujuinya. 

Saat telepon ayah bertanya tentang kabarku disini, apa saja kegiatanku dirumah, dll. Rasanya rindu itu kembali lagi dan aku menjawab pertanyaan ayah dengan singkat dan jelas. 

Saat ingin mengakhiri telpon ayah bilang ayah akan pulang kamu mau dibawakan apa? Dan dengan semangat aku menjawab aku ingin coklat, nugget,ayam kentucky, Tas sekolah, dan sendal. Dan ayah pun menanggapinya dengan menjawab banyak bnget sambil ketawa dan aku menjawab hehehe sambil tersenyum malu. Ayah juga bilang bakal membawaku pergi jalan-jalan setelah pulang kerumah. Dan setelah itupun panggilan berakhir.

Setelah beberapa bulan akhirnya yang ditunggu pun datang. Ayah datang bersama ibu yang saat itu menjemputnya. Aku tidak bisa ikut menjemput ayah karena saat itu masih ada ujian di sekolah. Ayah tiba dirumah saat aku pulang dari sekolah. Aku yang melihat ayah langsung menemui untuk Salim dan membantu membawakan barang-barangnya.

 Saat barangnya sudah habis, ayah memanggilku untuk memberikan barang yang aku minta saat itu. Aku menerimanya dengan sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada ayah. Ayah bilang ayo masak ayam kentucky sama nuggetnya nnti basi loh Dan aku menjawab siap ayah. 

Akupun langsung pergi kedapur untuk menggoreng ayam dan nugget tersebut. Ayah juga ikut kedapur untuk melihatku menggoreng ayam dan nuggetnya. Saat sudah selesai menggoreng kamipun membawanya keruang keluarga untuk makan bersama ibu dan lainnya. 

Waktu makan kami pun bercerita tentang banyak hal. Ibu juga menceritakan banyak tentangku kepada ayah dan itu membuatku merasa malu dibuatnya. Waktu pun terus berjalan dan saatnya memasuki bulan suci ramadhan. 

Ayah disibukkan dengan pekerjaannya membangun rumah kami saat itu. Aku dan ayah jarang ada waktu bahkan saat aku dan ibu pergi jalan-jalan ayah tidak ikut pergi.  

Padahal kemarin ayah sudah bilang ingin membawaku jalan-jalan tetapi karena pekerjaannya ayah tidak jadi ikut pergi. Dan akhirnya pun aku pergi bersama ibu dan teman perempuannya. Kami pergi ke mall untuk membeli baju lebaran, kue lebaran dan setelah itu pulang. 

Ya, walaupun ayah sibuk dengan pekerjaannya ayah selalu memiliki waktu untukku ketika malam hari datang. Dan kami akan kembali menonton film kesukaanku dilapotop sampai akhirnya tertidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun