Mohon tunggu...
Ika Juwita
Ika Juwita Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pahami Murid Melalui Diagnosis dan Remedial Teaching

7 November 2018   06:27 Diperbarui: 7 November 2018   06:34 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap anak terlahir di dunia dengan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tujuan agar peserta didik atau siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, sikap dan nilai positif pada diri siswa, sehingga pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup untuk menumbuhkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa.

Siswa sebagai peserta didik memiliki hak dalam memperoleh hasil belajar yang baik. Namun untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tak mudah. Berbagai kendala, kesulitan, dan masalah hadir dalam proses pembelajaran. Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga ketidak samaan inilah yang menjadi kendala dan permasalahan dalam proses pembelajaran. Lalu bagaimana guru sebagai pengajar dapat memahami dan menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajarannya?

Untuk mengetahui beberapa faktor yang mengakibatkan permasalahan pada proses pembelajaran siswa dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa yang memiliki kemampuan lebih dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, maka guru perlu melakukan diagnosis.

Dilihat dari akar kata, "diagnosa atau diagnosis berasal dari kata Yunani atau Greek "dia ("apart") dan gigno skein yang berarti mengetahui. "Gnosis" berarti pengetahuan/ pengenalan/ ilmu" (Busono, 1988: 1).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Diagnosis berarti:

  • penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya;
  • Sos pemeriksaan terhadap suatu hal;
  • Medis penentuan jenis penyakit berdasarkan tanda dan gejala dengan menggunakan cara dan alat seperti laboratorium, foto, dan klinik;
  • pembanding diagnosis yang dilakukan dengan membanding-bandingkan tanda klinis suatu penyakit dengan tanda klinis penyakit lain;
  • Sehingga mendiagnosis berarti menentukan jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejalanya.

Dari pengertian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam konsep diagnosis, secara implicit telah mencakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian, didalam pekerjaan diagnosis tidak hanya sekedar mengidentifikasi jenis, karakteristik ataupun latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.

Tentunya dalam mendiagnosis permasalahan belajar siswa  tidak mudah dalam melaksanakannya. Ada beberapa langkah dalam mendiagnosis siswa yang kesulitan belajar. Diagnosis masalah belajar dilakukan secara sistematis dan terarah dengan langkah-langkah:

Mengidentifikasi adanya masalah belajar.

Adalah memperkirakan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Gejala-gejala munculnya masalah belajar dapat diamati dalam berbagai bentuk, biasanya muncul dalam berbagai bentuk seperti:suka mengganggu teman, merusak alat-alat pembelajaran, sukar memusatkan perhatian, sering termenung, menangis, hiperaktif, sering bolos dan sebagainya.

Menelaah/menetapkan status siswa.

Tahap ini merupakan tahap identifikasi hakekat dan luasnya dari pada kesulitan belajar yang dialami oleh murid. Tahap ini yang paling efisien dalam mendiagnosa kesulitan-kesulitan belajar yakni menemukan sampai sejauh mana siswa dapat mencapai berbagai tujuan yang diharapkan oleh guru/sekolah.

Memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar.

Tahap ini ialah menduga apa yang menyebabkan pola kekuatan dan kelemahan siswa itu. Beberapa prinsip dalam memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar:

1)Gajala yang sama dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda.

2)Sebab yang sama dapat menimbulkan gejala yang berbeda.

3)Berbagai penyebab dapat berinteraksi yang dapat menimbulkan gejala masalah yang makin kompleks.

Menentukan Pemecahan dan saran tindak lanjut masalah belajar.

Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menghilangkan sebab dari kesulitan yang dihadapi murid. Atau apabila sebab itu tidak dapat disembuhkan, hal ini menjadi tahap untuk memberikan bantuan kepada murid tersebut dalam belajar yang sesuai dengan sebabnya.

Langkah selanjutnya adalah dengan adanya remedial yaitu suatu bentuk dari tindaklanjut langkah diagnostik atau bisa disebut penyelesaiannya. 

Dalam remedial ini adanya suatu kefungsian bagi guru, serta prinsip dari perbaikan yang harus ada di dalam langkah-langkah.

Remidial Teaching adalah suatu bentuk khusus pengajaran, yang ditujukan untuk peserta didik yang memperoleh hasil belajar yang tidak baik dalam proses belajar mengajar dengan tujuan memperbaiki hasil belajar tersebut agar menjadi baik melalui kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis.

Tujuan Remidial Teaching adalah agar anak mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. 

Secara khusus tujuan pengajaran remedial membantu anak yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui penyembuhan atau perbaikkan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar

Fungsi Remidial Teaching adalah sebagai berikut:

a.  Fungsi Korektif
b.  Fungsi Pemahaman
c.  Fungsi Penyesuaian
d.  Fungsi Pengayaan
e.  Fungsi Akselerasi
f.   Fungsi Terapeutik

Pendekatan dalam  Remidial Teaching

1. Pendekatan Kuratif

Dalam pendekatan ini dapat dilakukan pengulangan, pengayaan atau penguatan, dan         percepatan.

2. Pendekatan Preventif

Dalam pendekatan ini yang dapat dilakukan adalah membuat kelompok belajar homogen, layanan Individual, pengajaran kelas khusus, dan pendekatan pengembangan.

Beberapa   metode yang dapat di terapkan dalam Remidial Teaching yaitu metode pemberian tugas, metode diskusi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok, metode tutor sebaya, danmetode pengajaran individual.

Dalam pelaksanaan Remidial Teaching guru dapat menelaahan kembali kasus, memilihan alternatif tindakan, memberian layanan khusus, mengukuran  kembali hasil belajar, re-evaluasi dan re-diagnostik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun