1. HARMONI
Harmoni dalam musik adalah salah satu teori musik yang mengajarkan bagaimana menyusun suatu rangkaian akord-akord agar musik tersebut dapat enak didengar dan selaras. Di sini dipelajari tentang penggunaan berbagai nada secara bersama-sama dan akord-akord musik, yang terjadi dengan sesungguhnya ataupun yang tersirat. Studi ini sering merujuk kepada studi tentang progresi harmonis, gerakan dari satu nada secara berbarengan ke nada yang lain, dan prinsip-prinsip struktural yang mengatur progresi tersebut. Dalam musik, harmoni sering mengacu kepada aspek-aspek "vertikal" musik, yang dibedakan dari gagasan tentang garis melodi, atau aspek "horisontal"-nya.
Rangkaian Harmoni
1) Nada Tambahan
Agar nada-nada lain yang tidak termasuk dalam nada harmoni dapat dipakai bersamaan, maka dibuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut ini:
a) Nada yang berada di antara dua nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah disebut nada sisipan (passing note), karena berada di antara nada harmoni tersebut.
b) Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah tetaapi pada pukulan kuat disebut nada pendahulu (appogiatura), karena berada di antara nada harmoni tersebut tetapi pada hitungan yang kuat.
c) Nada yang berada di antara dua nada harmoni yang sama, jadi pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah kemudian kembali lagi, disebut nada bantu (auxiallary note), karena berada di antara nada harmoni di mana nada tersebut kembali lagi semula.
d) Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak secara bergantian ke atas atau ke bawah disebut nada ganti (changing note), karena secara berganti arah.
2) Kadensa
Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut.
a) Kadensa dengan rangkaian Dominan Septim - Tonik disebut sebagai KadensaSempurna, karena sempurna menutup rangkaian tersebut dan terasa berhenti sempurna.
b) Tetapi kalau akord Dominan menjadi akhir rangaian, maka disebut Kadensa Tidak Sempurna atau Setengah Kadensa, misalnya rangkaian Super Tonik - Dominan Septim.
c) Kalau rangkaian harmoni diakhiri pada Sub-Median, maka disebut KadensaTerputus, misalnya Doninan Septim - Submedian.
d) Dalam rangkaian Subdominan - Tonik disebut Kadensa Plagal, mempunyai sifat sendu seperti kalau kita mengucap "Amin" dalam salat.
e) Kadensa Keroncong, khusus dikembangkan dalam musik keroncong, yaitu rangkaian harmoni tonik septim - subdominan - dominan septim - tonik.
3) Tierce de Picardie
Kalau dalam suatu tangga nada minor, kemudian masuk tangga nada mayor, di mana nada terts minor menjadi terts mayor, maka hal ini disebut dengan Tierce de Picardie.
4) Modulasi
Modulasi adalah pergantian dari satu tangga nada ke tangga nada lain. Hal ini sering dilakukan di tengah-tengah lagu.
2. BENTUK STRUKTUR LAGU
Bentuk/struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkam suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sedangkan yang dimaksud dengan komposisi adalah mencipta lagu (Atan Hamdju, 1989).
Untuk memahami struktur lagu dapat diperbandingkan dengan struktur kalimat dalam bahasa yaitu: huruf = not, kata = motif, frase = frase, kalimat = kalimat musik, bait = alinea, dan lagu = karya.
Jika diamati dalam lagu terdapat beberapa bentuk lagu, antara lain :
a. Lagu bentuk I atau tunggal à A atau AA
b. Lagu bentuk II atau biner à A B : AAB
c. Lagu III atau ternair à AABA, AABABA, ABC
3. EKSPRESI
Ekspresi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik dan warna nada dari unsure-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase (frasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi atau disampaikan pada pendengarnya.
Unsur ekspresi dalam musik terdiri dari tempo atau tingkat kecepatan musik, dinamik atau tingkat volume suara atau keras lunaknya suara dan warna nada tergantung dari sumber bunyi serta gaya atau cara memproduksi nada.
Jenis-jenis tempo antara lain:
a. Tempo untuk pernyataan lambat
1) Lambat sekali : largisimo, lentissimo, lentosasi, largosasi
2) Lambat : lento, grave, adagio, largo
3) Kurang lambat : largoecto, adagietto
b. Tempo untuk pernyataan sedang menjadi
1) Sedang lambat : andantino
2) Sedang : andance
3) Sedang cepat : moderatc con anima, tempo guesto
c. Pernyataan cepat menjadi
1) Kurang cepat : allegretto, sosotonuto, allegro non tropo
2) Cepat : allegro, presto, vivece
3) Cepat sekali : allegro assai, molto vivace, allegro agiatato, allegro vivace
Ekspresi yang harus ditunjukkan penyanyi tidaklah persis tepat apalagi untuk tempo, untuk itu perlu menggunakan alat pengukur tempo yaitu metronom maelzel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H