2. Persetujuan pemangku kepentinganÂ
Perusahaan harus mengkomunikasikan visi, misi, dan nilai etikanya kepada pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas, dan pemerintah. Selain itu, perusahaan harus mendengarkan dan menanggapi pandangan, keluhan dan saran pemangku kepentingan serta menjalin hubungan yang efektif dan berkelanjutan.
3. Pertimbangkan praktik etisÂ
Perusahaan harus melakukan evaluasi dan peninjauan terus menerus terhadap praktik etika mereka, baik secara internal maupun eksternal. Perusahaan harus mengukur dan melaporkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari keputusan dan tindakan mereka, serta mengidentifikasi dan mengatasi masalah etika yang muncul.
4. Memberikan insentif untuk perilaku etisÂ
Perusahaan harus menawarkan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan dan manajer yang menunjukkan perilaku etis, dan memberikan sanksi dan tindakan perbaikan kepada karyawan dan manajer yang tidak mematuhinya. Perusahaan juga harus menyediakan fasilitas dan sumber daya bagi karyawan dan manajer untuk mengambil keputusan kebijakan, termasuk pelatihan, panduan, dan sistem pengaduan.
5. Pembaruan kebijakan dan prosedur secara terus menerusÂ
Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan undang-undang, peraturan, standar dan tren yang mempengaruhi praktik bisnis dan menyesuaikan kebijakan dan praktik mereka sebagai respons terhadap perubahaan ini. Perusahaan perlu terus berinovasi dan berbenah untuk menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan masyarakat.
Pengaruh etika bisnis terhadap kualitas pengambilan keputusan manajerial
Etika bisnis mempengaruhi kualitas keputusan manajemen karena :
- Etika binis membantu kantor menjadi tempat yang produktif dengan menciptakan semangat profesional, saling menghormati dan meningkatkan informasi. Ketika orang-orang bersikap hormat, mereka merasa lebih baik dengan pekerjan mereka, yang berarti hubungan pelanggan yang lebih baik.
- Etika bisnis mempertimbangkan konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi dari berbagai keputusan dan tindakan yang diambil. Hal ini membantu mencegah dampak negatif terhadap perusahaan, masyarakat dan lingkungan.
- Proses bisnis melibatkan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Tingkatkan kepercayaan, loyalitas, dan keterlibatan di antara pemangku kepentingan perusahaan, seperti : karyawan, pelanggan, pemasok, mitra, dan komunitas.
- Praktik bisnis yang mengurangi biaya dengan menghindari masalah internal atau eksternal yang mungkin timbul, mendorong karyawan untuk terus berkembang, melindungi prinsip kebebasan berdagang atau berbisnis, dan menciptakan keunggulan kompetitif. Hal ini dapat meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Pengaruh etika bisnis terhadap efektivitas pengambilan keputusan manajerial
Penggunaan etika bisnis dalam meningkatkan efektivitas keputusan manajerial kerena alasan berikut :
- Etika bisnis dapat membantu manajer memilih solusi alternatif yang serupa dengan manusia dan organisasi sesuai dengan budaya dan nilai-nilainya. Hal ini membantu menghindari konflik kepentingan, salah tafsir atau pelanggaran hukum yang dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan atau pihak lain.
- Etika bisnis dapat memperkuat reputasi, citra, dan kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, pelanggan, pemasok, mitra, dan pemegang saham. Hal ini tidak hanya memfasilitasi akses terhadap pasar dan modal, namun juga meningkatkan kredibilitas dan keterlibatan pemangku kepentingan.
- Etika bisnis dapat menumbuhkan kreativitas, inovasi dan pembelajaran berkelanjutan dalam suatu perusahaan. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kinerja, produktivitas dan kualitas produk atau jasa yang diberikan, namun juga dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
- Etika bisnis dapat menciptakan budaya organisasi yang profesional, saling menghormati dan komunikatif. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi, kepuasan, dan kesejahteraan karyawan, namun juga mengurangi gesekan atau gangguan internal yang dapat menghambat pengambilan keputusan.
Strategi dan kebijakan untuk penerapan etika bisnis
Etika bisnis dan keputusan manajerial berkaitan erat dengan konteks bisnis. Pengambilan keputusan berdasarkan etika bisnis menciptakan lingkungan kerja yang adil, transparan, dan akuntabel. Keputusan etis membantu perusahaan menjaga reputasi baik dan menghindari berbagai masalah hukum dan reputasi. Untuk menerapkan strategi dan kebijakan etika bisnis dalam keputusan manajerial, sebagai berikut :
- Menetapkan standar perilaku yang diharapkan dalam organisasi, termasuk kode etik, nilai inti, dan misi perusahaan.
- Membantu bisnis mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah etika yang mungkin timbul, termasuk konflik kepentingan, korupsi, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
- Memberikan panduan kepada karyawan tentang cara mengambil keputusan kebijakan, termasuk pelatihan, konseling, dan nasihat.
- Membangun kepercayaan dengan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya melalui komunikasi yang terbuka, jujur, dan konsisten.
- Menemukan keseimbangan yang tepat antara etika dan hasil, termasuk evaluasi dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari setiap keputusan.