Teknik pengambilan keputusan manajerialÂ
Selain itu, ada banyak teknik pengambilan keputusan manajerial yang membantu manajer menghadapi berbagai situasi :
- Pohon Keputusan : Sebuah teknik yang menggunakan diagram mirip pohon untuk menunjukkan jalur, probabilitas, dan kemungkinan hasil yang berbeda.
- Pemeringkatan Matriks : Metode yang menggunakan tabel untuk mengevaluasi tabel lain berdasarkan kriteria dan bobot yang ditentukan.
- Analisis SWOT : Metode menganalisis situasi internal dan eksternal organisasi dengan menggunakan empat faktor (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman).
- Teori Permainan : Seni menggunakan model matematika untuk menganalisis strategi dan tindakan pemain interaktif.
- Pemograman Linier : Suatu teknik yang menggunakan persamaan linier untuk mengoptimalkan fungsi tujuan yang dibatasi oleh batasan tertentu.
Proses pengambilan keputusan manajerial
Proses pengambilan keputusan manajerial meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
- 1. Menentukan permasalahan yang dihadapi perusahaan.
- 2. Tentukan area masalah dan kriteria keputusan.
- 3. Kembangkan lebih banyak jawaban dan kemungkinan solusi.
- 4. Analisis setiap alternatif menggunakan metode seperti pohon keputusan, analisis risiko, analisis biaya-manfaat, analisis sensitvitas, dan lain-lain.
- 5. Pilih pendekatan terbaik yang memenuhi kriteria keputusan dan memaksimalkan nilai operasional.
- 6. Menerapkan usulan keputusan dan mengkomunikasikannya kepada pihak terkait.
- 7. Menetapkan dan, jika perlu, menyesuaikan sistem manajemen dan mengevaluasi keputusan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi etika bisnis dalam pengambilan keputusan manajerial
Inilah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis atau tidak etis dari para pengelola bisnis. Faktor-faktor ini dapat berasal dari para manajer, lingkungan organisasi tempat mereka bekerja, serta budaya dan masyarakat tempat mereka beroperasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan etika bisnis dalam pengambilan keputusan manajerial adalah :
1. Kepribadian
Sikap dan nilai manajer sebagai individu. Kepribadian seorang dapat dibentuk oleh keluarga, pola asuh, keyakinan dan pengalaman hidup. Manajer dengan sikap positif cenderung lebih bertanggung jawab, jujur, dan adil dalam mengambil keputusan bisnis.
2. Pendidikan
Tingkat pengetahuan dan pemahaman manajer tentang proses bisnis dan hasil tindakan mereka. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pelatihan, studi dan informasi yang tersedia. Manajer yang memahami etika bisnis akan lebih mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan etika yang muncul dalam bisnisnya.
3. Perilaku manajemen
Norma, nilai, dan etika organisasi tempat manajer bekerja. Tindakan suatu organisasi dapat mencerminkan visi, misi, tujuan, dan strateginya. Perilaku manajemen dapat mempengaruhi praktik bisnis dalam pengambilan keputusan manajemen dengan memberikan contoh, insentif, hukuman, atau tekanan kepada manajer untuk bertindak secara etis atau tidak.