Mohon tunggu...
IKA PRAWESTI ANDINI
IKA PRAWESTI ANDINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa S1 Psikologi di Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidup Dengan Gangguan Bipolar

29 Oktober 2023   15:43 Diperbarui: 29 Oktober 2023   15:48 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor lingkungan juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya bipolar seperti trauma masa kecil yang dialami pada masa kanak-kanak, baik secara verbal maupun fisik, yang dapat meninggalkan luka yang dalam pada sebagian orang sehingga berlanjut hingga remaja dan dewasa sebagai peristiwa yang tidak mengenakkan. 

Gejala awal penderita bipolar sesuai dengan kondisi gangguannya yaitu terdapat perubahan mood atau mood swings. Biasa keluhan awalnya adalah mereka akan merasa sangat nyaman dan tiba-tiba merasa sangat sedih, lalu tiba-tiba bisa menjadi semangat yang berlebihan, gembira yang berlebihan, gangguan tidur, kurang energi, gangguan nafsu makan, pandangan yang pesimis. 

Tindakan pengobatam yang dapat dilakukan untuk mengobati orang dengan gangguan bipolar adalah dengan menggunakan mood stabilizer seperti karbamazepin, lithium,  divalproex, dan lamotrigin. 

Selanjutnya, pengobatan pertama yang berhasil dan paling umum digunakan adalah dengan menggunakan garam lithium. Garam lithium digunakan untuk mencegah dan mengobati mania, dan juga untuk mencegah kambuhnya gangguan bipolar (gangguan manik-depresif). Penelitian mengenai penggunaan lithium yang dilakukan oleh Collins dan McFarland (2008), menemukan bahwa lithium bisa mengurangi risiko percobaan bunuh diri. Manfaat dari lithium ini sendiri ditemukan secara tidak sengaja oleh peneliti Australia, J. F. Cade. 

Lithium adalah penstabil suasana hati pada orang dengan gangguan bipolar. Orang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami periode kebahagiaan ekstrim (periode manik) dan kemudian periode yang sangat sedih dan putus asa (periode depresi).

Lithium bekerja dengan mengembalikan keseimbangan bahan kimia alami di otak orang dengan gangguan bipolar. Obat ini diketahui dapat mengurangi keparahan pada saat terjadinya gejala manik seperti emosi yang berlebihan, perilaku keras, kecurigaan yang berlebihan.

Selain pengobatan dengan penggunaan lithium, dapat dilakukan juga pengobatan dengan pemberian antipsikotik seperti antipsikotik aripiprazol. Studi yang dilakukan oleh Keck, et al (2009) menyatakan bahwa aripiprazol efektif digunakan dalam proses pengobatan pada pasien dengan gangguan bipolar mania akut. Keck merekomendasikan dosis yang dapat diberikan untuk terapi pada pasien penderita gangguan bipolar adalah 20-30 mg/hari.

Gangguan bipolar adalah gangguan suasana hati yang berkepanjangan. Ada dua fase yang akan dialami oleh seseorang yang menderita gangguan bipolar yaitu fase mania yang di mana ia akan merasa sangat bahagia dan fase depresi yang di mana ia akan merasa sangat sedih. Ada 3 tipe gangguan bipolar yaitu tipe 1, tipe 2, dan siklotimia. Gangguan bipolar dapat disebabkan karena adanya kondisi genetik (keturunan), gangguan pada struktur otak, dan faktor lingkungan. Adapun cara penyembuhannya dapat dilakukan dengan menggunakan garam litium yang berfungsi untuk adalah penstabil suasana hati pada orang dengan gangguan bipolar dan juga untuk mencegah kambuhnya gangguan bipolar (gangguan manik-depresif).

Daftar Rujukan

Clarin Hayes. 2019. Tanda & Gejala Bipolar, Kamu Termasuk?  

Kalat, J. (2020). Biopsikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun