Kunci berhasilnya pembelajaran berdiferensiasi ada pada seorang guru. Guru di dalam kelas harus dapat menggali data kebutuhan murid dan kemudian memetakannya agar bisa membuat perencanaan pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang beraneka ragam. Jika hal tersebut dapat dilakukan dengan benar dan penuh kesungguhan, maka pembelajaran berdiferensiasi akan mampu membantu murid dalam mencapai hasil belajar yang maksimal.
Untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan belajar murid, guru dapat menggunakan hasil penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid dan terbiasa mendengarkan murid dengan baik. Dengan membuat suatu catatan tentang profil murid juga akan membatu guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan setiap muridnya.
Bagaimana keterkaitan antara materi dalam modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak?
Pembelajaran berdiferensiasi pada modul 2.1 sangat terkait dengan modul lainnya pada Pendidikan guru penggerak, diantaranya :
- Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, pembelajaran berdiferensiasi dapat mewujudkan Merdeka Belajar. Berdasarkan pemikiran KHD pendidikan adalah menuntun anak sesuai dengan kodrat alam dan zaman dengan berpihak pada anak sesuai dengan perkembangan minat, bakat dan juga potensi anak. Tentunya hal ini sangat berkaitan erat dengan pembelajaran berdiferensiasi yang mempunyai tujuan memberikan kepada anak sesuai dengan kebutuhan belajarnya.
- Kaitan dengan nilai dan peran guru penggerak, bahwa melalui pembelajaran berdiferensiasi mampu mempu mewujudkan Merdeka belajar apabila seorang guru tersebut sudah memiliki salah satu poin dari nilai guru penggerak yaitu yang berpihak pada murid. Selain itu guru juga memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran yang artinya mampu mengatur dan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan juga mampu mewujudkan kepemimpinan murid.
- Kaitan dengan visi guru penggerak, sesuai dengan visi guru penggerak untuk mewujudkan Merdeka Belajar yang sesuai profil pelajar Pancasila. Dengan melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid tentunya itu selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi. Dan salah satu poin penting adalah guru penggerak harus mampu berkolaborasi dan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dan menggerakkan perubahan di sekolahnya masing-masing terutama terkait dengan pembelajaran yang berpihak pada murid.
- Kaitan dengan budaya positif, lingkungan belajar yang mendukung diferensiasi dibangun  dengan menerapkan budaya positif. Budaya positif itu sendiri merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di suatu sekolah. Selain itu guru juga harus memiliki posisi kontrol dalam sebuah peran manajer di dalam menyelesaikan  permasalahan murid dengan menggunakan segitiga restitusi. Dalam penggunaan metode segitiga restitusi setiap murid harus diperhatikan kebutuhan dasarnya. Dan tidak menutup kemungkinan permasalahan yang muncul dari seorang murid dilandasi karena kebutuhan dasarnya yang tidak terpenuhi, dan bisa saja itu berupa kebutuhan belajar yang tidak terakomodasi.
Pembelajaran happy....??? Yaaa pembelajaran berdiferensiasi.
Salam dan bahagia, bapak ibu guru hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H